Rabu, 12 Agustus 2015

Dunia Tak Selebar Daun Kelor

Assalamualaikum Wr Wb...

Dunia Tak Selebar Daun Kelor.....
Peribahasa yang sering kita dengar untuk menjelaskan sesuatu yang artinya dunia tidak sempit. Saat bertemu teman lama atau bertemu dengan orang yang ternyata masih ada hubungan dengan kita seringkali kita sampaikan ungkapan peribahasa ini. Ternyata daun kelor ini tidak hanya terkenal sebagai peribahasa saja tetapi juga mendunia karena khasiatnya. 

Tanaman Kelor [1]

Kelor atau Merunggai (Moringa oleifera) atau Meronggi (bahasa madura di daerah saya) adalah sejenis tumbuhan dari suku Moringaceae. Tumbuhan ini memiliki ketinggian batang 7—11 meter. Daun kelor berbentuk bulat telur dengan ukuran kecil-kecil bersusun majemuk dalam satu tangkai, dapat dibuat sayur atau obat. Bunganya berwarna putih kekuning-kuningan dan tudung pelepah bunganya berwarna hijau; bunga ini keluar sepanjang tahun dengan aroma bau semerbak. Buah kelor berbentuk segitiga memanjang yang disebut kelentang, juga dapat disayur. [2]

Pada beberapa daerah sayur ini jarang dikonsumsi karena penduduk setempat mempercayai bahwa tanaman ini memiliki daya mistis. Biasanya mereka menggunakannya untuk mengeluarkan susuk pada orang yang telah meninggal. Namun tahukan Bunda bahwa tanaman ini memiliki khasiat yang sangat luar biasa ? Telah banyak penelitian yang menyatakan bahwa tanaman kelor memiliki kandungan gizi yang sangat lengkap, baik daun, kulit, buah, akar dan bijinya. Dan kandungan gizi terlengkap berada pada bagian daunnya. Tidak hanya itu, Kelor pun diketahui mengandung lebih dari 40 antioksidan dan 90 jenis nutrisi berupa vitamin essensial, mineral, asam amino, anti-penuaan dan anti-inflamasi. Berikut ini iustrasi perbandingan kandungan gizi kelor dengan beberapa sumber nutrisi lain :
Perbandingan Kandungan Gizi Kelor [1]

Sangat luar biasa bukan......  
 
Sebagai salah satu contoh perbandingan, jeruk yang selama ini kita kenal sebagai sumber vitamin C tertinggi ternyata kandungan vitamin C nya masih lebih rendah dibanding daun kelor, yaitu 4x kandungan vitamin C jeruk. Begitu pula dengan pisang, wortel, bayam, susu, yogurt yang selama ini kita kenal sebagai sumber nutrisi tinggi ternyata daun kelor masih memiliki kandungan gizi yang lebih tinggi.

Karena kandungan gizi yang sangat lengkap ini, orgaisasi kesehatan dunia WHO menobatkan pohon kelor sebagai "The Miracle Tree". Tanaman kelor ini sering digunakan untuk mengatasi masalah malnutrisi, terutama pada balita serta ibu hamil dan menyusui. Hal ini sangat efisien karena memberikan dampak positif dalam memenuhi kebutuhan gizi tubuh secara cepat. Berikut ini beberapa manfaat lain dari tanaman kelor :
1. Menyehatkan kulit
2.  Mengatasi diabetes
3. Menyehatkan mata
4. Mencegah kanker
5. Mengobati rematik
6. Melancarkan BAB dan susah buan air kecil
7. Mengatasi penyakit beri-beri
8. Mengobati luka
9. Mengatasi sariawan
10.Mengaasi hipertensi dan kolesterol
11.Meningkatkan fungsi hati
12.Meningkatkan kekebalan tubuh

Budidaya tanaman kelor ini sangat mudah sekali. Media tanam nya pun tidak harus di lahan pekarangan. Bagi yang tidak memiliki lahan, menanam kelor bisa dilakukan dalam pot. Ada dua cara membudidayakan tanaman kelor :
1. Menanam dengan biji. Cara ini membutuhkan waktu yang agak lama.




2. Menanam dengan stek

  • Potong diagonal batang (0,5 – 1,5 m) disesuaikan dengan kebutuhan dan diameter 4 sampai 5 cm.
  • Batang stek yang digunakan sebaiknya berasal dari tanaman yang sehat dan berumur lebih dari enam bulan.
  • Batang stek setelah dipotong tidak boleh dibiarkan lebih dari tiga hari sebelum ditanam
  • Penanaman diusahakan awal musim hujan

Beberapa cara dapat dilakukan untuk mengkonsumsi tanaman kelor ini,terutama bagian daunnya. Biasanya kita mengkonsumsi daun segarnya dengan cara disayur. Tetapi kita juga dapat mengkonsumsinya dalam bentuk daun kering atau serbuk. Serbuk kelor ini dibuat untuk memudahkan penyimpanan serta dapat dicampurkan dalam berbagai olahan makanan. Sangat mudah sekali untuk membuat serbuk kelor, kita pun dapat membuatnya sendiri. Langkah pembuatannya:
1. Ambil beberapa cabang tanaman kelor, lalu cuci dan gantung di tali jemuran di tempat teduh, agar air yang melekat di daun mengering.
2. Pilih daun yang tua tanpa tangkai, agar cepat kering. Kumpulkan daun yang sudah dilepas dari tangkai daun, sebanyak 100 gram.
3. Angin-anginkan di tempat yang teduh, agar kandungan gizinya tidak banyak hilang. Angin-anginkan, sampai daun mudah dipatahkan. Pengeringan dengan sinar matahari akan menyebabkan zat gizi banyak yang hilang.
4. Membuat bubuk daun, ada dua cara. Yakni dengan cara konvensional, ditumbuk di lumpang dengan antan lalu disaring atau dengan menggunakan blender.
5. Penyimpanan. Jika disimpan dalam wadah yang rapat (misalnya botol bekas jam), ditempatkan di tempat yang kering, tidak terkena sinar matahari dan suhu di bawah 24oC, bubuk daun kelor dapat disimpan sampai satu tahun. Untuk keperluan sendiri, sebaiknya membuat sedikit.


Berikut ini tabel nilai gizi daun kelor segar dan kering :

Sebagai seorang ibu, tentunya saya dan semua ibu di seluruh dunia ingin memberikan gizi yang cukup bagi keluarga. Sumber gizi ini tidak harus dari bahan makanan yang mahal, kita harus pandai-pandai memilih bahan makanan yang baik untuk keluarga kita. Hindari makanan junk food yang dapat membuat anak menjadi kecanduan. Kelor merupakan salah satu bahan makanan yang murah, mudah didapat dan bergizi tinggi. Sangat tepat jika kita memberikan bahan makanan ini untuk keluarga kita. Daun kelor tidak hanya dapat kita konsumsi dengan cara disayur,tetapi kita juga dapat mengolahnya menjadi beberapa bahan makanan olahan sehingga anak-anak tidak bosan.
Berikut ini beberapa contoh masakan olahan berbahan kelor :
1. Nugget Tahu Daun Kelor. Dalam menu ini terdapat sumber karbohidrat (terigu), protein (tahu, telur dan daun kelor), vitamin dan serat (daun kelor), lemak (minyak)

2. Bakso Kelor. Rasa bakso yang digemari anak-anak, dapat menjadi pilihan agar gizi anak terpenuhi.

3. Agar-Agar Kelor. Rasa agar-agar yang segar sangat disukai anak-anak. Bunda dapat menambahkan serbuk kelor sebagai campurannya agar lebih bergizi.

4. Teh Daun Kelor. Bunda dapat membuat teh daun kelor ini dengan cara mengeringkan daunnya dalam suhu ruang.

Saat ini daun kelor memang sedang naik daun. Pemerintah daerah tempat saat bertugas juga sedang menggalakkan pemanfaatan tanaman kelor ini. Bupati Probolinggo menghimbau warga, seluruh satker dan pegawai untuk menanam pohon kelor di pekarangan. Bahkan RSUD Waluyo Jati bekerja sama dengan puskesmas telah memproduksi serbuk kelor serta makanan olahan kelor sebagai salah satu upaya untuk menanggulangi masalah malnutrisi pada beberapa daerah di Kabupaten Probolinggo. Berbagai kegiatan diadakan untuk mensukseskan program pemanfaatan tanaman kelor ini. Saya sebagai Penyuluh Pertanian tentunya berkewajiban untuk ikut mensukseskan program tersebut. Beberapa kegiatan yang diadakan dalam rangka mensukseskan pemanfaatan tanaman kelor ini antara lain :
1. Lomba Pemanfaatan Pekarangan




2. Lomba Cipta Menu TP PKK Kabupaten Probolinggo
Pada kesempatan kami mewakili PKK Kecamatan Krejengan berhasil meraih juara III

3. Lomba Cipta Menu Dalam Rangka Temu Gapoktan
Pada kesempatan ini, saya mendampingi Kelompok Olahaan Wanita Desa Krejengan. Menu yang ditampilkan yaitu pepes jantung pisang kelor, cup cake kelor, nugget beton (biji nangka) kelor. Dan kami pun berhasil meraih Juara III kembali.





Sekian dulu informasi seputar tanaman kelor, semoga bermanfaat.


Mari kita budidayakan tanaman kelor dan manfaatkan khasiatnya yang luar biasa.......

Wassalamualaikum Wr Wb


Sumber :

[1]
https://id.wikipedia.org/[2] http://kelorina.com

2 komentar:

  1. walaupun tidak lebar daun kelor ternyata punya banyak manfaat..

    BalasHapus
  2. Betul sekali...kecil2 manfaatnya selangit. Beruntung di sekitar kita tanaman kelor mudah didapat. Smg bermanfaat... :-)

    BalasHapus