Assalamualaikum Wr Wb....
Mendengarkan cerita adalah salah satu aktifitas kegemaran Syafa. Dimana pun dan kapan pun, Syafa seringkali minta dibacakan cerita. Saat perjalanan di bus, di dalam mobil, saat menunggu antrian bank, saat kami bertiga sedang bercengkrama, bahkan pernah saat di kamar mandi pun minta dibacakan cerita...... Ceritanya saat itu saya meminta Syafa untuk segera mandi agar tidak terlambat sekolah, karena pagi itu Syafa mulai menjalankan ritual berputar-putarnya dan menunda waktu untuk mandi. Dan akhirnya Syafa pun mau "mandi bersyarat". Syafa bilang mau mandi sambil dibacakan cerita.... Dan saya pun harus mengabulkan permintaannya karena waktu sudah menunjukkan pukul 06.30.
Menjelang tidur adalah waktu wajib bagi Saya atau Ayah untuk membacakan cerita. Syafa tidak akan tidur jika belum dibacakan 2-3 cerita. Dan kami pun harus pandai berimprovisasi karena Syafa tidak mau dibacakan cerita yang sama. Malam itu Syafa pun bersiap tidur setelah cuci kaki dan gosok gigi. Setelah membaca doa sebelum tidur, doa untuk kedua orang tua dan doa selamat dunia akhirat Syafa pun mulai minta dibacakan cerita. Saat itu saya meminta Ayah untuk membacakan cerita karena saya sedang kehabisan bahan cerita. Karena kemarin sudah bercerita tentang Roro Mendut, kali ini Si Ayah menggantinya dengan cerita "Roro Gendut". Baru mendengar judulnya saja saya sudah tertawa terpingkal-pingkal. Dan saya pun sudah bisa menebak obyek dari cerita ini...he...
Cerita pun dimulai, kalau Roro Mendut minta dibuatkan 1000 candi, kali ini si "Roro Gendut" minta dibelikan 1000 tahu campur. Dari sini sudah bisa ditebak siapakah si "Roro gendut"? Yups it's me....hmm... Saya pun hanya tertawa dalam hati mendengar cerita Si Ayah ditambah lagi kronologi cerita yang tidak nyambung karena Si Ayah mulai mengantuk. Biasanya jika mendengarkan cerita, Syafa selalu bertanya kenapa kok gini,kenapa kok gitu. Tetapi tidak untuk cerita si "Roro Gendut" ini. Sejak awal cerita Syafa hanya diam mendengarkan, dan tiba-tiba..... "Hwa....hu...hu....", Syafa menangis. Kami pun bingung, kenapa Syafa tiba-tiba menangis.
Saya : Kenapa Nak kok nangis....
Syafa : Aku ga mau cerita yang gendut-gendut, aku takut....
Ayah : Oalah.... lho tadi itu Roro Gendutnya itu yang jadi Mama kok...
Syafa : Ga mau aku takut (sambil menangis)
Saya : Ya udah sekarang tidur aja, baca doa lagi yuk biar ga takut...
Saat tengah malam tiba-tiba Syafa terbangun dan menagis, tidur nya pun gelisah. Saat pagi hari nya saya tanyakan :
Saya : Syafa kenapa tadi malam kok nangis...
Syafa : Aku mimpi buruk, mimpi yang gendut-gendut...
Oalah...ternyata cerita si "Roro Gendut" ini menakutkan bagi Syafa sampai terbawa mimpi. Tidak tahu juga seperti apa halusinasi Syafa tentang Roro Gendut ini. Tapi Syafa pernah bilang kalau seperti buto ijo. Dan sekarang setiap melihat sesuatu yang gendut, Syafa jadi takut walaupun itu hanya film kartun. Dan satu lagi setiap mau tidur,Syafa tidak mau dibacakan cerita oleh Ayahnya lagi. Menurut Syafa kalau Ayah yang cerita nanti jadi mimpi buruk. Yes..... kata si Ayah berbisik pada saya, artinya Si Ayah terbebas dari tugas mencari bahan cerita.
Satu pelajaran bagi kami, untuk selalu menyampaikan sesuatu yang baik-baik untuk anak,termasuk penyampaian kata-kata yang positif. Meskipun maksud dari cerita Roro Gendut ini untuk bercanda, tetapi ternyata si kecil mengartikannya berbeda.
Wassalamualaikum Wr Wb...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar