Minggu, 11 Oktober 2015

Sate Torpedo

Siapa suka torpedo? Keluarga kami suka dengan menu ini,baik digoreng maupun di sate. Syafa pun suka menu ini karena teksturnya yang empuk dan gurih. Mengenai manfaat torpedo yang beredar di masyarakat banyak yang bilang kalau makanan ini dapat meningkatkan vitalitas. Ini memang baru pendapat yang beredar di masyarakat namun belum ada penelitian yang menyatakan hal tersebut. Yang jelas makanan ini banyak mengandung lemak  jenuh, jadi bagi penderita kolesterol diharap hati-hati :-) . Tapi bukan berarti yang bukan penderita kolesterol bebas makan sepuasnya, tetap hati-hati juga :-)

Saat Idul Adha beberapa waktu lalu, saya diberi Ibu Mertua torpedo kambing. Dimasak apa ya enaknya.... di sate aja deh...


SATE TORPEDO

BAHAN DAN BUMBU SATE
4 buah torpedo kambing
Bawang putih bubuk
Merica bubuk
Ketumbar bubuk
Kecap asin
Kecap manis

BAHAN BUMBU KECAP
Kecap manis
Kecap asin
3 siung bawang merah (iris tipis)
5 buah cabe rawit (iris tipis)

CARA MEMBUAT
1. Potong dadu torpedo yang telah direbus
2. Rendam dalam bumbu
3. Tusuk potongan torpedo dengan tusuk sate
4. bakar dengan api kecil
5. sajkan dengan bumbu kecap bersama irisan bawang merah dan cabe rawit

Selamat mencoba, semoga bermanfaat :-)

Cumi Tofu Saus Tiram

Hari minggu kemarin coba bikin menu yang agak kekinian untuk sarapan. Kata si Ayah bosan menu sambel2an terus. Lihat persedian bahan di kulkas ada cumi. Tapi bosan dimasak hitam terus akhirnya jadilah Cumi Tofu Saus Tiram ala saya, cocok sekali dinikmati dengan nasi hangat (bikin nambah dan nambah lagi hehe...). Abaikan penampilan yg masih amburadul tapi untuk rasa kata si Ayah ga kalah dengan yang di resto2 :-)





BAHAN
5 buah cumi bersihkan kulitnya
1 bungkus tofu kukus

BUMBU
3 siung bawang putih
3 siung bawang merah
1 cm jahe
2 buah cabe besar
2 batang daun bawang
Saus tiram
Saus sambal
Kecap asin
Kecap manis
Garam

CARA MEMBUAT
1. Potong-potong cumi
2. Iris tofu kemudian goreng
3. Tumbuk kasar bawang putih, bawang merah dan jahe kemudian tumis
4. Masukkan cumi, kecap asin, saus tiram , kecap, saus sambal, tumis sebentar kemudian tambahkan air
5. Tambahkan garam sesuai selera
6. Setelah bumbu meresap, potong melintang cabe dan daun bawang kemudian masukkan sebentar
7. Sajikan

Selamat mencoba, semoga bermanfaat :-)

Tumis Ayam Suwir

Lagi bingung mau masak apa... Tiba-tiba teringat dulu sewaktu di Probolinggo ada sebuah warung yang menjual ayam suwir pedas. Suka sekali dengan rasanya, sangat cocok dinikmati dengan nasi hangat. Jadi inspirasi untuk masak hari :-)




TUMIS AYAM SUWIR

BAHAN
1/4 kg daging ayam
5 siung baput
5 siung bamer
1 cm jahe
3 buah cabe besar
10 buah cabe rawit
5 sdm santan/susu
Garam
Gula

CARA MEMBUAT
1. Goreng daging ayam kemudian suwir2
2. Tumbuk kasar semua bumbu
3. Tumis bumbu yang telah ditumbuk, masukkan ayam suwir
4. Tambahkan air, santan/susu dan gulgar kemudian ungkep sampai bumbu meresap

Ternyata si Ayah suka menu ini, sampe dicemilin juga hehe....

Semoga bermanfaat :-)

Rabu, 07 Oktober 2015

Martabak Telor


Hari ini mau bikin Martabak Telor, kudapan sore request si Ayah. Coba bikin kulit martabak sendiri karena ga punya stock kulit lumpia. Ternyata hanya garing saat baru matang saja, kayanya bahannya ada yg salah :-( . Mungkin ada masukan bunda resep kulit martabak yang crunchy kaya yang dijual di abang2 gitu ??


BAHAN DAN BUMBU KULIT
3 sdm tepung terigu
3 sdm tepung kanji
1 butir telur
Garam
9 sdm air

BAHAN DAN BUMBU ISI
3 siung baput
2 siung bamer
3 buah daun bawang
2 butir telur
daging ayam
Merica
Garam

CARA MEMBUAT KULIT
1. Buat kulit dengan cara campur semua bahan dan tambahkan air sedikit demi sedikit, sisihkan
2. Haluskan semua bumbu kecuali daun bawang
3. Iris daun bawang tipis-tipis
4. Cincang daging ayam
5. Camprkan semua bahan bersama telur hingga rata
6. Tuang adonan kulit ke penggorengan besar hingga membentuk lingkaran,kemudian tambahkan minyak goreng
7. Masukkan isi martabak di tengah lalu lipat seperti bentuk amplop
8. Goreng hingga kecoklatan

Meskipun kulitnya kurang garing tapi martabaknya laris manis, karena ini salah satu kudapan favorit kluarga :-)



Selasa, 06 Oktober 2015

Mixer Baru dari Ayah

Sore itu Ayah datang lebih awal dari biasanya. Dan saya melihat ada bungkusan plastik hitam yang tergantung di motor. "Ayah bawa apa?", tanya saya. Tapi si Ayah senyum-senyum aja, ga menjawab. Saat itu saya berpikir si Ayah ini kayanya  lagi laper sampai males jawab pertanyaan saya. Saya pun segera menyiapkan makanan untuk Ayah. Dan saat saya bersiap di dapur tiba-tiba Ayah memberikan sebuah kotak. Karena kotaknya ga dibungkus saya pun langsung bisa menebaknya. Ada gambar mixer pada kardus kotak tersebut.

Hore...ahirnya saya punya mixer :-) . Senang sekali dapat hadiah sore-sore dari Ayah. Sudah lama saya ingin sekali beli mixer tapi kalo lihat harga di online shop masih maju mundur belinya. Karena saat ini masih banyak pengeluaran yang harus dipersiapkan. Tapi keinginan baking tetap ada meskipun ga punya mixer :-) . Alhasil saya pun sering gagal mengeksekusi resep-resep cake dan roti. Meskipun sudah menggunakan metode water roux tetap saja hasilnya bantat :-( . Tapi yang namanya hasil eksekusi wajib dihabiskan dan ahirnya si Ayah pun menjadi korban resep-resep saya haha.... Mungkin si Ayah kasihan melihat saya bolak-balik gagal bikin kue atau juga tidak mau lagi menjadi korban resep gagal saya haha.... ahirnya dibelikanlah saya mixer :-) .

Setelah punya mixer artinya saya tidak punya alasan untuk gagal baking lagi. Dan ternyata alhamdulillah setelah mengeksekusi beberapa resep cake hasilnya memuaskan :-) . Cuma untuk roti belum coba lagi, masih antri resep-resep yang ingin saya eksekusi. Punya mixer baru membuat saya jadi "kemaruk" kalo dalam bahasa indonesia apa ya...  Intinya sekarang saya suka pake mixer, apa-apa di mixer :-) . Hampir setiap hari saya membuat kudapan tentunya menggunakan bahan-bahan yang harus dimixer :-) .

Senangnya bisa bikin kudapan sehat rumahan untuk keluarga... Saya senang, Ayah dan Syafa pun senang. Trima kasih ayah.....

Senin, 05 Oktober 2015

Bolu Kukus Keju Mocca

Punya mixer baru merupakan hal yang sangat menyenangkan bagi seorang Ibu Rumah Tangga seperti saya. Mixer hadiah dari suami karena udah berkali-kali bikin cake dan roti tapi selalu bantat meskipun sudah memakai metode water roux. Mungkin Si Ayah kasihan melihat saya bolak-balik bikin kue gagal terus haha....Akhirnya suatu sore sepulang dari RS, Ayahmenyempatkan untuk membelikan mixer di pasar besar dan memberikan hadiah kejutan ini untuk saya (senangnya.....)

Sejak punya mixer baru, hampir setiap hari saya mempraktekkan resep-resep cake. Kata Si Ayah, "gaya punya mixer baru, apa-apa di mixer semua" hehe.... Kalo kata orang jawa "kemaruk" , meskipun pengetahuan baking saya masih dibawah standar tapi senang sekali bisa membuat sendiri kudapan sehat untuk keluarga. Dan si Ayah pun lagi-lagi menjadi korban resep-resep saya hehe....  Berhasil atau gagal, enak atau tidak, hasil eksekusi wajib dihabiskan karena sayang banget kalo dibuang :-)

Kali ini saya akan berbagi hasil eksekusi Resep Bolu Kukus Keju Mocca. Resep saya adopsi dari Bunda Tutty Frutty tapi saya buat setengah resep. Jumlah bahan bisa ditambahkan sesuai banyak resep yang diinginkan.

BAHAN
2 butir telur
4 sendok munjung tepung terigu protein sedang
21/2 sendok munjung gula pasir
1/2 sdt SP
1/2 sdt baking powder
3 sdm margarin, cairkan
Keju parut
1/2 sachet white coffe

CARA MEMBUAT
1. Kocok telur, gula pasir, SP dengan kecepatan tinggi hingga berwarna putih dan berjejak
2. Masukan margarin cair, aduk dengan spatula
3. Masukkan sedikit demi sedikit campuran tepung dan baking powder, aduk rata
4. Bagi 2 adonan : adonan pertama tambahkan parutan keju (1), adonan kedua tambahkan white coffe(2)
5. Masukkan adonan setengah adonan 1 ke dalam loyang yang telah diolesi margarin dan tepung. Kukus 5 menit
6. Masukkan setengah adonan 2 diatas adonan 1, kukus lagi 5 menit
7. Masukkan sisa adonan 1, kukus 5 menit
8. Masukkan sisa adonan 2, kukus 5 menit
9. Periksa apakah bolu sudah matang dengan menusukkan lidi, jika tidak ada adonan yang menempel artinya bolu sudah matang.
10. Beri toping sesuai selera.



Kudapan ini segera saya sajikan untuk teman menonton tv di sore hari. Bagaimana penilaian dari si Ayah? Alhamdulillah Ayah bilang bolunya enak dan lembut tapi menurut Ayah agak kemanisan (karena Ayah kurang suka manis), kalau menurut saya sih pas-pas aja hehe.... Dan saya pun mendapat nilai 8/10 versi Ayah , senangnya hehe....      

Selamat mencoba, semoga bermanfaat :-)   

Homemade Ice Cream Pot

Belakangan ini di dunia kuliner lagi booming yang namanya Ice Cream Pot atau Potty Ice Cream, yaitu ice cream yang disajikan dalam wadah menyerupai pot dengan aksesoris tanaman-tanaman cantik serta pasir dan batu bahkan ada yang menyajikan secara ektrim dengan menambahkan aksesoris cacing. Untuk harga sangat bervariasi tergantung isi dan tentunya dimana kita membelinya :-) .Namun tidak perlu khawatir, karena semua bahan yang digunakan merupakan bahan makanan yang aman untuk dikonsumsi termasuk pot yang digunakan karena menggunakan bahan food grade. Saya sendiri sebenarnya belum pernah mencobanya, tidak terlalu tertarik karena geli melihat cacingnya tapi sangat penasaran dengan cara membuatnya. Dan kali ini saya pun ikut-ikutan coba membuatnya. Ice Cream Pot yang saya buat kali ini sederhana dan tidak banyak menggunakan aksesoris hanya berisi ice cream, pasir, daun dan cacing, karena yang paling membuat saya penasaran yaitu cara mambuat cacingnya. Meskipun sebenarnya saya sendiri geli kalau melihat cacing tapi rasa penasaran ini dapat  mengalahkannya hehe.....
Kita mulai saja ya bikin Potty Ice Creamnya...


Pertama saya akan buat ice cream nya dulu. Resep ini saya dapat dari ibu saya. Sewaktu saya kecil kalau lagi pengen ice cream, ibu suka membuat sendiri untuk anak-anaknya selain sehat juga murah. Sebenarnya resep asli dari ibu menggunakan telur tapi saya skip karena saya tidak suka aromanya yang menurut saya terasa amis.

RESEP ICE CREAM
BAHAN
300 ml Susu UHT (lebih bagus UHT colklat, disini saya menggunakan strawberry karena permintaan Syafa :-)  )
1 sachet Susu kental manis
3 sdm Tepung maizena
5 sdm Susu bubuk (optional)
1/2 sdt SP

CARA MEMBUAT
1. Masak susu UHT, susu kental manis, tepung maizena dan susu bubuk dengan api kecil. Aduk hingga larut.
2. Setelah dingin bekukan dalam freezer kurleb 4-6 jam
3. Kerok dengan sendok/garpu kemudian mix dengan kecepatan tinggi bersama SP yang telah ditim
4. Letakkan dalam wadah kecil-kecil (disini saya hanya menggunakan wadah plastik tempat puding yang ada tutupnya.
5. Masukkan dalam freezer


RESEP POTTY ICE CREAM
BAHAN
1 sachet nutrijel coklat
Oreo (sisihkan creamnya)

CARA MEMBUAT
1. Siapkan sedotan dengan diikat bagian tengahnya kemudian letakkan dalam gelas



2. Masak nutrijel coklat
3. Masukkan perlahan nutrijel yang masih cairke dalam sedotan hingga penuh
4. Diamkan hingga mengeras, keluarkan dari sedotan
5. Hancurkan oreo kemudian tata diatas ice cream, letakkan jelly cacing diatasnya, beri hiasan daun. Kalau bisa daunnya yang bisa dimakan juga. Kali ini saya hanya menggunakan daun jambu di depan rumah karena ga punya daun mint :-)
6. Bentuk bulat cream oreo, letakkan diatas daun. Lebih bagus lagi kalau menggunakan buah strawberry atau cherry.



Selamat mencoba, semoga bermanfaat  :-)






Kamis, 24 September 2015

Sarikaya Roti Pisang

Setelah beberapa waktu lalu selesai mengeksekusi Resep Ice Cream Goreng (baca disini untuk resepnya). Kali ini saya ingin mencoba membuat Sarikaya Roti Pisang. Kenapa tiba-tiba ingin mencoba resep ini?
1. Melihat potongan-potongan roti sisa eksekusi Ice Cream Goreng di pojokan kulkas, sayang sekali jika dibuang. Kalau ga segera dipakai keburu expired.
2. Beberapa waktu lalu Si Ayah pernah request minta dibikinin kue ini tapi belum keturutan karena saya masih males bikinnya hehe.... (jangan di contoh ya ibu-ibu :-) )
3. Ada pisang ambon yang sudah matang sekali, kalau ga segera dihabiskan bisa busuk, mubazir.

Karena banyak point-point yang mendukung, mau ga mau harus segera dieksekusi ini resep. Sebenarnya resep Sarikaya ini adalah resep seadanya, jika ingin lebih special bunda bisa menambahkan dengan bahan-bahan yang lain atau mengganti dengan bahan sesuai selera. Ok mari kita mulai membuat Sarikaya Roti Pisang ala saya....

RESEP SARIKAYA ROTI PISANG

Sarikaya panggangnya agak gosong hehe...


BAHAN
5 Lembar Roti Tawar
2 Buah Pisang
3 Pack Santan Kara (lebih enak kalau pakai santan kelapa parut)
1/2 Kaleng Susu Kental Manis
2 Butir Telur
Keju Parut
Kayu Manis dihancurkan (harusnya daun pandan, karena saya tidak punya jadi saya ganti kayu manis supaya harum)
Garam

CARA MEMBUAT
1. Potong pisang dengan arah melintang
2. Sobek-sobek roti tawar
3. Campurkan santan, susu kental manis dan telur yang sudah dikocok, aduk hingga rata
4. Tambahkan sedikit garam dan parutan keju (optional)
5. Campurkan pisang dan roti tawar dan serpihan kayu manis, aduk sebentar
6. Tuang ke dalam wadah alumunium foil atau pinggan tahan panas
7. Beri toping seuai selera
8. Kukus atau panggang hingga matang

Kali ini saya ingin mencoba bagaimana rasanya jika dipanggang dan dikukus, jadi saya coba dua-duanya. Setelah matang segera saya suguhkan sebagai kudapan di sore hari. Setelah saya cicipi, ternyata kedua jenis sarikaya ini sama-sama enak. Tidak terlalu beda jauh, untuk sarikaya panggang ada sensasi rasa crunchy pada bagian atasnya tetapi di bagian dalam tetap terasa lembut seperti yang dikukus. Dan yang membuat saya senang ternyata Syafa suka kue ini. Tadinya saya pikir Syafa bakalan ga suka karena dia kurang suka makanan yang mengandung santan, ternyata sebaliknya, senengnyaaa....hehe :-) . Kalau Si Ayah ga usah ditanya lagi. Karena salah satu alasan saya membuat kue ini adalah request darinya, jadi Ayah wajib menghabiskan :-) . Oya sarikaya kukus ini juga bisa disajikan dalam keadaan hangat atau dingin, kalau yang panggang menurut saya lebih enak dinikmati dalam keadaan hangat.

Selamat mencoba, semoga bermanfaat :-)




Senin, 21 September 2015

Full Time Mom vs Working Mom

Menjadi seorang Ibu adalah suatu pilihan....
1. Memilih untuk siap mencurahkan waktu, tenaga dan pikiran untuk keluarga
2. Memilih untuk siap menjadi contoh yang yang baik bagi anak-anak kita
3. Memilih untuk menjadi seorang pribadi yang super sabar dalam mendidik dan membesarkan buah hati
4. Memilih untuk merelakan waktu kita dan mengutamakan waktu bersama buah hati
5. etc

Jika melihat point-point diatas, rasanya diri ini masih jauh dari sikap seorang ibu yang sempurna.... semoga bisa menjadi lebih baik lagi...Amiin
Setiap wanita pasti menginginkan menyandang gelar tersebut. Gelar yang sangat membanggakan meskipun dibandingkan dengan gelar-gelar tingkat pendidikan apapun dan walaupun harus bergulat dengan segala konsekuensinya.


Do you want to be a Full Time Mom or a Working Mom ? Which one the best ?
Seringkali pertanyaan itu mengusik pikiran para ibu muda, tak terkecuali saya. Dan saat ini saya pun sudah bisa merasakan menjadi keduanya :-) . Bagaimana rasanya? apa bedanya? Menurut saya keduanya sama-sama memiliki konsekuensi yang harus diterima dan dijalankan.

Tak ada yang salah dengan seorang ibu yang bekerja, bahkan kita patut mengacungi jempol. Walaupun mencari nafkah bukanlah tugas utama seorang wanita, namun tidak ada salahnya jika seorang ibu dapat menunjang perekonomian keluarga. Tentunya dalam batas-batas tertentu tanpa meninggalkan kewajibannya sebagai seorang istri dan ibu. Setiap wanita juga memiliki kelebihan yang berbeda-beda, seorang ibu A tidak bisa disamakan dengan ibu B dalam memanajemen waktu bagi keluarganya. Ada seorang ibu yang meskipun bekerja namun tetap bisa melaksanakan segala tugas rumah tangga nya tanpa bantuan ART. Namun bukan berarti jika seorang ibu yang menggunakan jasa ART adalah seorang ibu yang tidak peduli pada keluarganya. Saya yakin setiap ibu pasti menginginkan untuk memberikan yang terbaik bagi keluarga dengan caranya dan kelebihannya masing-masing.

Saat sebelum menikah, saya masih menjunjung tinggi idealisme saya. Saat itu saya masih bekerja pada sebuah perusahaan perbankan dengan load aktivitas yang tinggi. Hampir setiap hari saya meninggalkan kantor antara pukul 19.00-20.00. Saat itu saya merasa tidak ada masalah, meskipun saya nanti telah menikah, saya tetap akan bekerja pada perusahaan tersebut. Ya... saat itu yang saya pikirkan adalah karir yang telah saya rintis selama beberapa tahun, tentunya akan sangat sayang sekali jika saya tinggalkan. Apalagi saya merasa untuk mendapatkan pekerjaan itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Saya telah berencana jika saya menikah dan memiliki anak, saya akan menggunakan jasa ART untuk membantu saya seperti yang teman-teman saya lakukan. Toh mereka enjoy-enjoy saja (walaupun sebenanya saat itu saya tidak tahu bagaimana perasaan mereka saat meninggalkan buah hati mereka saat bekerja).

Mendekati hari H pernikahan, ibu meminta saya untuk resign dan mengusulkan untuk memlih pekerjaan yang tidak terlalu menyita waktu. Tentu saja saat itu saya menolak dengan mengemukakan beberapa alasan. Ibu memberi gambaran bahwa jika saya nanti telah menjadi seorang ibu, apakah saya bisa membagi waktu untuk keluarga, bagaimana nanti saya dapat mendidik anak-anak jika sebagian besar waktu saya habiskan di kantor. Meskipun dengan berat hati akhirnya saya pun mengikuti nasehat ibu, saya mengajukan pengunduran diri sesuai dengan permintaan ibu.

Setelah saya menikah dan memiliki seorang anak, baru saya bisa memahami arti seorang ibu. Saat itu status saya adalah sebagai ibu pekerja di sebuah instansi pemerintah daerah. Saat masa cuti melahirkan berakhir, berat sekali rasanya hati ini untuk kembali beraktivitas ke kantor. Rasanya ingin sekali membawa Syafa kecil ikut ngantor juga. Walaupun begitu ini adalah konsekuensi yang harus saya ambil dengan memilih menjadi seorang ibu bekerja. Tentunya sebagai ibu bekerja, saya tidak dapat leluasa melakukan breastfeeding. Jika saya sedang bekerja, Syafa kecil hanya bisa minum ASIP dengan sendok. Ini juga salah satu konsekuensi yang harus saya pilih. Walaupun bekerja, tentunya saya tetap ingin memberikan asupan yang terbaik untuk Syafa. Tiap hari saya memerah ASI di kantor untuk persediaan Syafa jika saya sedang tidak di rumah. Jadi teringat perjuangan seorang teman saat masih bekerja di perusahaan swasta. Saat itu di kantor kami belum ada kulkas , jadi teman saya selalu menyempatkan pulang saat istirahat untuk memberikan ASI pada bayinya. Itu pun tidak bisa berlama-lama karena sering ditegur pimpinan untuk tidak pulang saat istirahat apalagi sampai melewati jam istirahat. Hingga pada suatu hari teman saya mengalami kecelakaan saat akan pulang untuk memberikan ASI nya. Saat itu kondisi nya sangat parah karena mengalami pendarahan di otak akibat benturan di kepala dan harus segera dioperasi. Dan alhamdulillah...atas ijin Allah teman saya dapat segera tertolong. Betapa besar perjuangan seorang ibu hingga bertaruh nyawa.

Saat Syafa sakit, tentunya saya juga tidak bisa terlalu sering ijin tidak masuk. Dan saya yakin kondisi ini yang paling menyedihkan bagi semua ibu bekerja. Saat anak sakit rasanya kita selalu ingin berada di samping si kecil agar saat dia butuh sesuatu kita segera sigap membantunya. rasanya tidak tega melihat si kecil dalam kondisi sakit. Kalo udah seperti ini, pikiran pun tak tenang bekerja. Teringat kembali pengalaman seorang teman saat masih bekerja di perusahaan swasta dengan peraturan yang super ketat. walaupun anak sakit tidak dapat dijadikan alasan untuk tidak masuk kantor. Sampai-sampai teman saya selalu menangis selama di kantor, melayani nasabah pun dengan mata sembab. Ya... tapi itulah konsekuensi yang harus dipilih. Dan saya pun harus bersyukur dengan kondisi saya saat ini. Nasihat seorang ibu memang luar biasa....  saya pun baru bisa menyadari nya sekarang, trima kasih ibuku....

Namun dibalik konsekuensi itu semua tentunya ada kebaikan dan kelebihan seorang ibu bekerja. Saya pun dibesarkan dari seorang ibu yang bekerja. Banyak segi positif yang dapat saya ambil dari sosok ibu saya yang mudah-mudahan dapat saya terapkan dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya :
1. Terbiasa mandiri
Karena ibu tidak dapat sepanjang hari menemani anak-anaknya, mereka jadi terbiasa mengerjakan segala keperluannya sendiri. Hal ini akan membuat anak-anak tidak terbiasa mengandalkan atau bergantung pada orang lain.
2. Disiplin
Setiap pagi ibu bekerja dituntut untuk berangkat tepat waktu, dan ini terbawa juga kepada anak-anaknya. Anak-anak tentunya juga harus bangun pagi karena bagaimanapun juga ibu akan memastikan anak-anaknya telah mandi dan sarapan sebelum berangkat ke kantor. Sesibuk apa pun, seorang ibu akan bangun lebih pagi untuk membuatkan sarapan untuk anak-anaknya.
3. Lebih tahan dalam menghadapi masalah
Life is never flat. Seorang ibu bekerja tentu banyak bertemu orang dengan berbagai karakter. Banyak menghadapi permasalahan dalam aktivitas kerjanya. Bertemu dengan orang yang suka atau yang tidak suka dengan diri kita. Hal ini membuat si ibu bekerja akan lebih tahan dalam menghadapi masalah. Dan anak-anak pun juga akan melihat dan mencontoh apa yang dilakukan orang tuanya.
4. Memiliki manajemen waktu yang baik
Seorang ibu bekerja akan dituntut untuk dapat membagi waktu antara pekerjaan dengan keluarga tanpa harus menelantarkan salah satunya. Hal ini akan membuat Si Ibu untuk bekerja seefisien dan semaksimal mungkin di kantor sehingga mengurangi lembur atau membawa pekerjaan ke rumah. Hal ini tentunya akan berdampak positif bagi prestasi kerja di kantor. Begitu pula saat di rumah, Si Ibu akan berusaha semaksimal mungkin mencurahkan waktu untuk keluarga tanpa mengotak-atik pekerjaan kantor.
5. Tidak mudah putus asa
Dalam dunia kerja banyak hal-hal yang harus dicapai, tentunya hal ini membutuhkan usaha dan kemampuan. Dan untuk mencapai hal-hal tersebut seorang ibu bekerja tidak akan menyerah dengan suatu kegagalan karena sesuatu yang harus dicapai tersebut merupakan salah satu tuntutan pekerjaan. Sikap ini sedikit banyak akan berpengaruh dalam cara ibu mendidik si kecil.

Saat ini saya sedang menikmati tugas saya sebagai full time mom, kebetulan saya mengambil CLTN selama 3 tahun sampai Si Ayah amenyelesaikan pendidikannya (salah satu pilihan yang harus saya ambil demi kebersamaan bersama keluarga). Sungguh pengalaman yang tidak akan saya sia-siakan sampai saya kembali bekerja 3 tahun mendatang. Banyak peran seorang ibu yang dulu tidak bisa lakukan dan sekarang saya dapat melakukannya. Yang paling berharga untuk saya adalah dapat menemani anak saat sakit. Selain itu saya juga memiliki lebih banyak waktu bermain bersama Syafa, membersihkan rumah setiap pagi (hal yang jarang saya lakukan kecuali hari libur hehe...) , dapat mengeksekusi resep-resep yang sudah lama tersimpan :-) , membuat variasi menu makanan untuk Syafa yang termasuk si picky eater, termasuk lebih dalam menggeluti bisnis online dan mulai menulis lagi.

Kalau berbicara masalah capek, saya rasa sama saja antara full time mom vs working mom. Bahkan jam kerja seorang full time mom bisa melebihi jam kerja di kantor, mulai dari beberes rumah, antar jemput anak, menyapu, ngepel, ke pasar, mencuci, menyetrika, memasak, menidurkan anak, menemani anak belajar, dll (note : tentunya bagi IRT yang tidak menggunakan jasa ART ).  Hal ini kadang yang membuat para full time mom merasa jenuh dan bosan dengan aktivitas sehari-harinya. Jika seorang ibu bekerja masih bisa keluar rumah dan sejenak meninggalkan rutinitas rumah tangga, berbeda dengan seorang ibu rumah tangga yang hanya dihadapkan dengan rutinitas rumah tangga. Karena itu seorang full time mom juga membutuhkan me time agar pikiran lebih fresh sehingga dapat melaksanakan aktivitas sehari-harinya dengan hati senang.

Menjadi seorang ibu rumah tangga merupakan suatu pilihan yang juga patut diacungi jempol. Tetapi bukan berarti sebagai ibu rumah tangga kita hanya berdiam diri di rumah dan menjadi ibu-ibu berdaster yang hanya mengerjakan pekerjaan-pekerjaan rumah tangga saja. Banyak kegiatan positif bisa kita lakukan dari rumah yang dapat membuat kita menjadi lebih produktif. Sebenarnya kegiatan yang dilakukan tidak harus menghasilkan namun setidaknya bisa membuat kita merasa enjoy, menambah wawasan dan menambah teman. Nah kegiatan-kegiatan ini juga dapat dimasukkan dalam daftar kegiatan me time bunda.....  Apa saja ya kegiatan positif yang dapat kita lakukan ?
1. Membuka Online shop
Sekarang ini shopping tidak harus dilakukan dengan pergi ke mall, cukup lewat gadget kita dapat hunting barang-barang yang kita inginkan. Banyak orang yang tidak sempat berbelanja offline, mereka lebih memilih berbelanja online. Bisnis ini sangat menyenangkan, dan cukup menjanjikan. Bunda juga tidak perlu seharian menunggu toko, cukup dijalankan dari rumah saja.
2. Menulis
Saat seorang diri di rumah dan tidak melakukan hal apapun akan membuat seorang ibu menjadi bosan. Kesempatan ini dapat digunakan untuk mencurahkan segala ide yang ada di dalam pikiran menjadi sebuah tulisan. Kegiatan ini selain dapat melepaskan uneg-uneg dan kejenuhan juga dapat membuat bunda menjadi lebih kreatif. Bahkan dari kegiatan menulis ini dapat menghasilkan sebuah karya.
3. Membaca
Selepas mengantar anak sekolah atau saat saat si kecil tidur, bunda dapat melakukan kegiatan yang menyenangkan ini. Membaca apa pun yang bunda suka akan membuat hati dan pikiran menjadi lebih fresh. Selain itu bunda juga akan mendapatkan berbagai informasi serta inspirasi dari kegiatan ini.
4. Perawatan Tubuh
Saat waktu senggang tidak ada salahnya bunda melakukan treatment ini. Sekedar luluran, masker atau massage dapat membuat tubuh menjadi lebih fresh. Treatment tidak harus dilakukan di salon, kita juga dapat melakukannya di rumah.
5. Kegiatan-kegiatan lain yang bunda sukai.

Jika kita selalu melihat rumput tetangga yang terlihat lebih hijau daripada rumput sendiri tentu hidup kita tidak akan pernah tenang. Kalau kata orang jawa "sawang sinawang" , belum tentu kondisi seseorang yang kita lihat bahagia, ternyata juga memiliki masalah sendiri di dalamnya. Yang jelas setiap manusia memiliki pilihan dan masalah sendiri dalam hidupnya, tinggal bagaimana kita menyikapinya. Full time mom or working mom , keduanya sama-sama mulia tinggal bagaimana kita dapat menerima dan menjalankan konsekuensi atas sesuatu yang kita pilih. Merasa bahagia dan bersyukur atas apa yang telah kita dapatkan sangat memberikan dampak positif bagi kehidupan kita sehari-hari yang tentunya akan berpengaruh dalam cara kita mendidik anak. Yang terpenting apapun profesi kita, prioritas utama kita tetap memberikan perhatian, kasih sayang dan memperhatikan perkembangan buah hati :-) .


Tulisan ini hanya sekedar coretan untuk saling berbagi dan reminder bagi diri sendiri, tidak ada maksud untuk menggurui atau merasa lebih baik karena masih banyak kesalahan-kesalahan yang saya lakukan dan masih harus banyak belajar dari ibu-ibu lain yang lebih berpengalaman.
Semoga bermanfaat  :-)


Kamis, 17 September 2015

Resep Ice Cream Goreng

Ice Cream is a favorit dessert for all ages

Yes its really true... tak terkecuali untuk keluarga saya. Ayah, saya dan pastinya Syafa sangat suka ice cream. Terlebih Syafa, setiap pulang sekolah Syafa selalu minta dibelikan ice cream. Kalo ke Indo****t atau Alfa****t tempat yang dituju pertama kali pasti freezer ice cream. Karena itu saya pun sering membuatnya sendiri. Sebenarnya bagi kami ice cream bukan lagi sebagai dessert, kami lebih sering menikmatinya sebagai snack :-) . Banyak cara untuk menikmati ice cream, selain nikmat dimakan langsung, ice cream juga akan lebih nikmat jika diolah dengan berbagai toping dan diolah menjadi berbagai variasi makanan.

Kali ini saya ingin mencoba membuat variasi menu ice cream yang lain, yaitu Ice Cream Goreng. Jaman saya masih SD, saya sering membeli ice cream goreng yang dijual abang-abang penjual ice cream tiap pulang sekolah. Namun ice cream goreng jaman saya SD adalah ice cream cone yang dicelup coklat cair hingga coklatnya menjadi beku. Nah kalau ice cream goreng kali ini adalah banar-benar ice cream yang digoreng. Beberapa waktu lalu sempat nonton acara kuliner di salah satu station tv tentang menu dessert, salah satunya ice cream goreng tapi masih belum sempat mengeksekusi resepnya. Dan kemarin baca postingan tentang ice cream goreng, jadi semangat untuk mulai mengeksekusi resep yang masih tersimpan. Ok bunda kita mulai saja ya....




RESEP ICE CREAM GORENG

BAHAN
Roti Tawar
Ice Cream
Tepung Panir
Telur



CARA MEMBUAT
1. Letakkan 1 scup ice cream diatas roti tawar


2. Tutup kembali dengan roti tawar diatasnya


3. Potong menggunakan gelas hingga membentuk bulatan


4. Celup dalam telur yang sudah dikocok


5. Gulirkan pada tepung panir sampai permukaan roti tertutup semua






6. Simpan dalam wadah tertutup


7. Masukkan dalam freezer sampai roti dan ice cream benar-benar beku
8. Siapkan minyak dengan api kecil, goreng hingga berwarna kuning kecoklatan (tidak perlu menggoreng terlalu lama, cukup goeng sebentar saja)
9. Sajikan, bisa ditambah toping sesuai selera




Sangat mudah sekali bukan...
Menu ini sangat cocok sekali untuk menemani keluarga saat sore hari....  Alhamdulillah semua suka, rasa roti yang gurih dan cruchy bercampur dengan tekstur ice cream yang lembut dan rasanya yang manis terasa sangat pas di lidah (serasa jadi pak bondan hehe...). Selamat mencoba, semoga bermanfaat...  :-)

Minggu, 30 Agustus 2015

Resep Membuat Playdough Sendiri

Assalamualaikum Wr Wb

Dalam satu minggu ini sudah tiga kali Syafa minta dibelikan Playdough. Hari pertama masih minta yang ukuran kecil, berlanjut hari kedua minta yang ukuran besar karena menurutnya yang kecil lebih cepat kering :-) . Begitu juga hari ketiga minta yang ukuran besar dengan alasan belum punya yang warna biru dan ungu :-) .

Dunia anak-anak adalah dunia bermain, mereka senang sekali mengekspresikan diri melalui berbagai permainan, tak terkecuali Syafa. Syafa lebih memilih permainan seputar kegiatan "Mama" dan "Ibu Guru", mungkin karena dalam kesehariannya sosok yang sering ditemui adalah Mama dan Ibu Guru. Masak-masakan, guru-guruan, ibu-ibuan adalah permainan yang paling sering Syafa lakukan. Dan jika sudah bermain masak-masakan, panci & penggorengan Mama juga ikut serta :-) . Saat bermain masak-masakan, Syafa senang menggunakan Playdough sebagai bahannya. Selain warnanya yang menarik, jenis plasticine ini lebih mudah dibentuk karena teksturnya yang lembut. Syafa juga senang sekali mencampur beberapa warna Playdough untuk mengetahui hasil warna campurannya. Dan jika sudah tercampur, Syafa tidak suka memainkannya lagi karena warnanya sudah tidak menarik baginya :-) , karena itu Syafa pun kembali minta dibelikan Playdough yang baru. Sekali dua kali oke lah....  tapi kalau seminggu 3 kali cukup merogoh kocek emaknya juga hehe... Bukan bermaksud sayang membelikan mainan untuk anak, namun jika kita dapat membuatnya sendiri kenapa tidak.... sekaligus dapat mengasah kreativitas si kecil. Hal ini membuat saya teringat beberapa waktu lalu pernah membaca artikel mengenai Resep Membuat Playdogh , dan kali ini saya dan Syafa akan mencoba membuatnya :-) .

It's so easy and simple to make it, and I think everyone can do it (DIY Homemade Playdough)


BAHAN-BAHAN
Tepung terigu
Garam
Air hangat
Pewarna makanan
Minyak goreng

CARA MEMBUAT
1. Tuang 250 g (1 gelas) tepung terigu

2. Campurkan 125 g garam dan beberapa tetes pewarna makanan ke dalam air hangat, aduk rata

3. Campurkan adonan no 2 ke dalam tepung terigu sedikit demi sedikit sambil diulen hingga kalis

4. Tambahkan 1 sendok minyak goreng, uleni kembali hingga lembut

5. Masukkan ke dalam wadah tertutup supaya tidak cepat kering


Sangat mudah sekali bukan.... bahkan si kecil dapat melakukannya sendiri, Bunda dapat membantu menakar ukurannya saja. Bahan-bahannya pun sangat mudah didapat didapat, murah dan aman untuk anak kecil.

Hore....sekarang persediaan Playdough Syafa sudah banyak....  dan Syafa bisa main sepuasnya  :-)



Tips :
1. Jika Playdough mulai mengering, bisa diuleni kembali dengan menambahkan air dan minyak
2. Usahakan gunakan pewarna makanan supaya aman untuk anak kecil

Selamat mencoba, semoga bermanfaat  :-)

Wassalamualaikum Wr Wb

Kamis, 27 Agustus 2015

Busy Book (part 3)

Assalamualaikum Wr Wb

Masih berkutat dengan Busy Book. Setelah berhasil menyelesaikan Busy Book karton dengan susah payah hehe..., ingin sekali mencoba membuat yang dari flanel. Melihat contoh-contoh Busy Book di Instagram yang lucu-lucu, jadi terpacu untuk segera mencoba membuatnya. Sebenarya "Menjahit" adalah salah satu kegiatan yang kurang saya gemari. Menurut saya, kegiatan ini ribet, membutuhkan kesabaran dan ketelatenan tingkat tinggi. Dalam kehidupan sehari-hari pun saya hampir tidak pernah menyentuh peralatan-peralatan seperti jarum dan benang jahit, bahkan saya tidak memasukkannya dalam daftar peralatan rumah tangga yang harus tersedia di rumah. Jikalau ada kancing baju yang lepas, saya lebih meimilih mengaitkannya dengan peniti daripada harus memasang kancing kembali hihi.... Ataupun jika ada baju yang robek atau kebesaran, saya akan bertahan untuk membiarkannya. Biasanya baju-baju itu akan layak pakai kembali jika Ibu saya berkunjung ke rumah dan melakukan sweaping lemari haha...

Tetapi Busy Book telah berhasil membuat saya mulai menyukai kegiatan menjahit, meskipun hasilnya masih jauh dari kata rapi. Malam itu setelah berkunjung ke rumah teman Ayah yang baru saja melahirkan, saya meminta Ayah untuk mampir sebentar ke toko accecoris. Toko ini menyediakan flanel yang telah dipotong ukuran 25x25. Untuk permulaan saya membeli 10 potong flanel dengan berbagai warna, jarum, benang wol dan benang jahit. Keesokan harinya, saya pun mulai mengeksekusi flanel-flanel tersebut. Kali ini saya ingin membuat tema "Belajar Memasang Kancing", "Memadukan Gamis dengan Jilbabnya" dan "Membuat Tart".
Kita mulai membuat Busy Book nya yuk...



BELAJAR MEMASANG KANCING

Anak usia balita sebagian besar masih kesulitan memasang kancing baju sendiri, tak terkecuali Syafa. Sebenarnya Syafa sudah mulai bisa memasang kancing baju sendiri, namun masih butuh waktu lama untuk dapat mengaitkan kancing-kancing tersebut hingga dapat terpasang semua. Terkadang Syafa tidak sabar untuk menyelesaikannya dan memilih meminta bantuan Mama atau Ayahnya. Tema ini dapat dijadikan latihan baginya agar lebih terbiasa untuk memasang kancing sendiri serta dapat melatih kesabarannya (mengingat Syafa merupakan tipe anak yang cepat bosan).

Proses pembuatan tema kancing ini cukup sederhana. Kancing saya jahit pada flanel dasar kemudian saya buat bunga-bunga dengan lubang di tengahnya. Nantinya Syafa akan belajar untuk menata bunga-bunga tersebut dengan cara memasang kancingnya. Sebenarnya ingin juga meletakkan kancing dengan warna yang sama dengan warna bunga supaya Syafa juga bisa belajar mencocokkan warna. Tapi berhubung semalam lupa tidak membeli kancing, akhirnya saya mencoba mencari kancing dari baju yang kira-kira sudah tidak terpakai. Jadilah kancing baju Ayah dan Mama dipreteli hehe... Warna dan ukurannya memang tidak matching dengan warna bunganya, ya...untuk tahap permulaan tak apalah hehe...

Langkah-langkah :
1. Membuat pola bunga,batang pada flanel
2. Gunting sesuai pola, beri sedikit lubang pada bunga


3. Jahit pola pot pada flanel dasar menggunakan tusus feston (tidak harus bun, pake jelujur juga bisa), kecuali bagian atas supaya dapat digunakan untuk menyimpan cadangan bunga



4. Jahit pola batang dan kancing pada flanel dasar dengan posisi yang disesuaikan dengan letak bunga
5. Pasangkan kancing pada lubang masing-masing bunga




MEMADUKAN GAMIS DENGAN JILBABNYA

Syafa senang sekali bermain boneka, setiap boneka yang dimilikinya memilik nama sendiri-sendiri. Saat ini Syafa juga memasuki fase dimana dia memiliki teman khayalan. Beberapa nama teman khayalan yang sering diajaknya bermain diantaranya Kak Fara, Kak Pangeran, Kak Raja, Adek Melati, Adek Mawar Ungu. Entah apa yang ada dalam khayalanya sehingga Syafa memilih nama-nama tersebut. Tapi setidaknya menurut saya nama-nama tersebut jauh lebih bagus daripada nama teman khayalan saya sewaktu kecil. "UPIK" ya...itu adalah nama teman khayalan saya haha..... entah apa juga yang membuat saya memilih nama itu. Mungkin dalam khayalan saya"Si Upik" ini adalah anak yang lucu dan imut seimut namanya hihi....

Karena itu saat ini saya akan membuat boneka sederhana di dalam Busy Book. Sebuah boneka kecil dengan beberapa macam pakaian muslim beserta jilbabnya. Melalui tema ini, saya ingin menyampaikan pesan bahwa seorang muslim yang telah baligh wajib menutup aurat. Syafa pun tak lupa memberi nama si boneka kecil ini "Kira".

Langkah-langkah :
1. Buat pola boneka, baju dan jilbab dengan warna flanel yang diinginkan



2. Gunting flanel sesuai pola


3. Jahit pola boneka menggunakan tusuk feston. Sisakan sedikit untuk memasukkan dacron (karena tidak ada dacron, saya memakai kapas). Jahit kembali sampai tertutup semua.



4. Beri hiasan pada pola baju sesuai selera



5. Pasang velcro dibalik boneka, baju dan  jilbab agar bisa direkatkan
6. Padu padankan baju dengan jilbabnya.





MEMBUAT TART

Sebelumnya Syafa senang sekali bermain game making cake yang ada pada gadget Ayah. Dan kalau sudah bermain gadget, Syafa pun tak peduli dengan sekitarnya. Suara Mama dan Ayah yang berkali-kali mamanggilnya pun bagaikan angin lalu wushh..... Saat ini fenomena gadget memang bagai buah simalakama. Jika anak sudah memegang gadget, mereka seakan tak peduli dengan sekitar bahkan menjadi kecanduan. Tetapi jika tidak dikenalkan, si anak juga akan ketinggalan karena mau tidak mau saat ini teknologi tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Ya...tentunya ini adalah tugas kita sebagai orang tua untuk lebih memperhatikannya. Saya dan suami juga bukanlah seorang Ayah dan Mama yang sempurna, banyak pengetahuan parenting yang belum kami kuasai, masih harus belajar lebih banyak lagi mengenai bagaimana cara mengasuh dan mendidik anak yang baik. Kami pun masih sering melakukan kesalahan-kesalahan yang seharusnya tidak kami lakukan sebagai orang tua. Sejauh ini kami hanya berusaha memberikan pengetahuan yang baik sebatas yang kami ketahui pada Syafa. Mengenai gadget ini, tentunya kita juga tidak bisa melarang anak untuk tidak menggunakannya sama sekali tetapi kita bisa membatasi si kecil dalam penggunaanya. Busy Book can be alternative to avoid them playing gadget too much :-) . Karena itu saya pun mengadopsi making tart game untuk membuat Busy Book ini.
1. Buat pola tart (ada 3 susun), cream, lilin, ice cream
2. Jahit velcro dibalik pola tart dan di alas supaya dapat direkatkan




3. Jahit hiasan permen pada cream
4. Pada tema ini Syafa saya minta menyusun tart serta mencocokkan dengan creamnya dengan 3 ukuran berbeda. Setidaknya jika Syafa ingin bermain making tart game di gadget, saya pun segera mengalihkannya ke Busy Book ini :-)







Banyak sekali manfaat dari Busy Book yang dapat kita peroleh, baik untuk si kecil maupun untuk bundanya. Selain si anak menjadi sibuk dengan permainan edukatif di dalamnya, Sang Bunda juga dapat menyibukkan diri dengan kegiatan positif ini sehingga tidak bosan di rumah. Banyak juga pengetahuan yang bisa diperoleh, contohnya saya yang sebelumnya tidak mengerti tentang tusuk feston sekarang menjadi sedikit mengerti :-) , yang sebelumnya tidak suka menjahit jadi ketagihan menjahit Busy Book, serta dapat menambah banyak pengetahuan tentang permainan edukatif karena sering mencari referensi untuk membuat tema Busy Book.... Oh ya Syafa juga suka meminta saya untuk membacakan cerita dengan menggunakan Busy Book sebagai medianya sehingga dapat menjadi alternative bagi saya saat kehabisan ide cerita :-)  

Semoga bermanfaat  :-)
Wassalamualaikum Wr Wb          

Note : mohon maaf foto belum diedit jadi dasternya ikutan nongol hihi....





Minggu, 23 Agustus 2015

Busy Book : Menu Gizi Seimbang (part 2)

Assalamualaikum Wr Wb

Membuat Busy Book lagi....

Usia Syafa yang telah menginjak 4 tahun, membuatnya lebih memilih bermain sambil bercerita. Sifat alamiah femininnya pun terlihat dalam memilih permainan yang ia sukai (meskipun terkadang sifat maskulinnya muncul pada tingkah polahnya yang sangat luar biasa haha...). Sejak kecil Syafa sangat suka bermain boneka, masak-masakan, menjadi ibu guru serta bermain ibu-ibuan (dan dia selalu memilih menjadi ibunya :-) ). Tak jarang panci-panci dan cobek di dapur ikut menjadi sasaran obyek bermainnya :-) . Saat saya tawarkan untuk membuat Busy Book lagi, Syafa minta dibuatkan tema “Masak-masakan”. Hhmmm... saya pun berpikir kira-kira pesan edukatif apa ya yang bisa dimasukkan didalamnya? Di saat itu pun muncul ide untuk membuat tema "Menu Gizi Seimbang", setidaknya masih mendekati kegiatan masak-memasak (masih seputar makanan juga hehe...). Tema "Menu Gizi Seimbang" ini sekaligus untuk mengenalkan pada Syafa mengenai apa saja bahan makanan yang dbutuhkan oleh tubuh secara seimbang (mengingat pola 4 sehat 5 sempurna saat ini sudah tidak dijadikan acuan lagi). Tema ini juga dapat saya jadikan bahan penyemangat agar Syafa tidak sulit makan (putri saya ini termasuk si picky eater :-) ).

Saat Syafa tidur siang, saya pun segera mengeksekusi bahan-bahan yang ada. Saya lihat karton duplek nya sudah tinggal sedikit, mau beli tapi tidak mungkin meninggalkan Syafa yang sedang tidur sendirian. O iya kemarin sepulang seminar sepertinya Ayah membawa banyak leaflet, dan nampaknya sudah tidak terpakai. Ok tak ada rotan akar pun jadi, saya ambil beberapa sebagai tambahan pengganti duplek. Yuk kita mulai membuat Busy Book nya.....



Bahan-bahan yang digunakan masih sama seperti edisi sebelumnya ya Bun...

CARA MEMBUAT :
1. Potong duplek sebagai dasar halaman (30x30), ukuran sesuai selera
2. Buat persegi panjang sebagai meja makan
3. Buat kantong-kantong kecil sebagai tempat menyimpan bahan makanan
4. Berikut cara membuat kantongnya :
a. Pertama buat penutupnya, tempelkan terlebih dahulu. Manfaat penutup ini agar bahan makanan yg ukurannya mini ini tidak berjatuhan.
b. Setelah itu buat kantongnya (bagian atas tidak usah di lem).

5. Beri tulisan di depan kantong, untuk menggolongkan masing-masing bahan makanan : karbohidrat, protein, lemak,vitamin, mineral

6. Buat miniatur piring, sendok,garpu, bahan makanan dan beri warna supaya menarik


Di sini bahan makanan yang saya buat antara lain :
Karbohidrat  : nasi, roti
Protein          : ayam goreng, telur mata sapi, tahu, tempe, susu
Lemak          : keju, susu
Vitamin        : buah-buahan, sayuran
Mineral        : air putih

7. O iya pada salah satu sisi meja tidak saya lem, supaya bisa digunakan sebagai tempat menyimpan piring, sendok dan garpu

Saat Syafa bangun tidur, saya pun segera memberikan Busy Booknya. Syafa senang sekali memainkannya, meskipun sebelumnya dia mengira itu masak-masakan sesuai permintaannya hehe... Awalnya Syafa mengira meja sebagai kompor dan piring sebagai penggorengannya, dan ia pun antusias untuk mulai memasak. Kemudian saya pun memberitahu nya bahwa ini permainan belajar memilih menu. Saya meminta Syafa untuk memilih sendiri bahan makanan yang ingin dimakan dengan memperhatikan komposisi gizinya. Artinya dalam 1 kali makan Syafa harus memilih karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Syafa pun tak mempermasalahkannya, dia mulai sibuk memilih makanan sesuai yang saya terangkan. Tetapi Syafa tetap meminta saya untuk membuatkan tema "Masak-masakan".
Saya   : Syafa suka?
Syafa  : Suka Ma, tapi besok aku buatin lagi yang masak-masakan ya....janji ya Ma...
Saya    : Siippp... ok sayang..

Sabar ya sayang... sambil Mama mengumpulkan semangat & mood untuk membuatnya lagi hehe...

Semoga bermanfaat :-)
Wassalamualaikum Wr Wb




Jumat, 21 Agustus 2015

DIY Busy Book (part 1)

Assalamualaikum Wr Wb 
   
Beberapa hari ini lagi off posting dagangan, ada suatu project yang menarik perhatian saya dan Syafa. Terinspirasi dari seorang Bunda dengan segala perjalanan hidupnya yang penuh semangat bersama keluarga kecilnya. Jadi teringat beberapa tahun lalu ingin sekali membuatkan Syafa sebuah Busy Book yang cantik dengan warna-warni kain flanel nya. Mengingat Syafa adalah anak yang super aktif dengan segala tingkah lucunya. Bahkan tak jarang melakukan hal-hal ekstrim yang dapat membahayakan dirinya. Dulu saya ingin membuat Busy Book agar dapat menemani Syafa saat di dalam kendaraan. Dibutuhkan stamina yang fit jika ingin mengajak Syafa perjalanan jauh, karena Syafa benar-benar tidak berhenti bergerak selama dalam kendaraan, sementara keseimbangan geraknya belum dapat terkendali. Tentunya saya pun harus ikut menjaga supaya Syafa tidak jatuh atau terbentur. Tak jarang saya mengalami mabuk darat jika bepergian bersama Syafa. Tapi keinginan itu belum terwujud hingga kini Syafa telah berusia 4 tahun, dan tentunya sekarang Syafa sudah bisa lebih tenang. Ya....dulu dengan segala rutinitas saya sebagai seorang karyawati + istri dan ibu memang belum memungkinkan untuk saya membuat Busy Book karena dibutuhkan waktu untuk membuatnya. Hingga beberapa waktu lalu saya membaca sebuah postingan tentang Busy Book yang dibuat dari karton. Saya pun langsung teringat keinginan saya beberapa tahun lalu, "oiya ya.... kenapa dulu ga kepikiran memakai karton". Tentunya dengan bahan karton ini saya tidak perlu susah-susah menjahit, tinggal gunting dan tempel saja jadi hemat waktu hehe...  Biaya yang dibutuhkan juga lebih murah dan mudah didapat. Dan selama CLTN ini saya pun memiliki banyak waktu untuk menyelesikannya. Oke lah tidak ada kata terlambat, saya pun segera hunting bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat Busy Book dari karton.

O iya mungkin Bunda ada yang bertanya2, apa sih Busy Book itu? Busy Book atau Quiet Book atau Activity Book adalah buku kain yang terdiri dari halaman-halaman yang berisi bermacam kegiatan anak-anak seperti menghitung, mengenal warna, mengikat tali, mengenal satwa,dll yang bersifat edukatif. Tujuannya adalah untuk membuat anak sibuk dengan segala permainan atau kegiatan dalam Busy Book sehingga anak lebih terarah dalam bermain melalui kegiatan yang positif. Busy Book ini sangat membantu saat dalam kendaraan atau saat Bunda sedang sibuk, si anak juga akan menyibukkan diri dengan Busy Booknya. Daripada kita membiarkan anak sibuk dan tenang dengan menonton tv atau bermain gadget, lebih baik kita menyibukkan si kecil dengan Busy Book ini. Anak-anak jaman sekarang senang sekali memainkan gadget dan menonton tv berjam-jam, tak terkecuali Syafa. Saking asiknya, dia tak peduli dengan sekitarnya. Seringkali suara panggilan saya seperti angin lewat baginya. Namun sejak memiliki Busy Book, kegiatan bermain gadget dan menonton tv nya mulai berkurang.           

Busy Book ini juga dapat digunakan turun-menurun lho....  Di luar negeri para Bunda menggunakan Busy Book hingga turun menurun sampai ke cucu dan cicit mereka karena itu bahannya dibuat dari kain agar lebih awet. Tapi kali ini saya akan membuat Busy Book yang dari karton saja karena lebih mudah didapat dan harganya murah, selain itu saya juga kurang pandai menjahit (sebenarnya ini alasan utamanya) hehe.....  Ok Bunda yuk kita mulai membuat Busy Book nya......


BAHAN-BAHAN
1. Kertas Duplek/Karton (saya memilih duplek karena lebih tebal harapannya agar lebih awet)
2. Kertas sukung warna-warni
3. Kertas origami
4. Lem kertas
5. Lem uhu/alteco
6. Spidol warna-warni
7. Isolasi & double tip
8. Benang wol
9. Tali sepatu
10. Stik ice cream
11. Velcro (optional)
12. Gunting

SAMPUL BUSY BOOK
Pertama saya akan membuat sampulnya terlebih dahulu. Meskipun masih lama akan dijilidnya, tapi saya lebih suka mengerjakan sesuatu secara berurutan. Saya memberi judul "SYAFA'S BUSY BOOK" dengan tema kebun jeruk.
1. Potong duplek dengan ukuran 30x30
2. Bentuk pohon, huruf, rumput tinggal gambar di kertas sukung kemudian digunting dan ditempel pada duplek yang telah dilapisi kertas sukung kuning.

HALAMAN 1 : MENGENAL ANGKA
Saat ini Syafa sudah masuk TK A, dan di sekolah juga telah diajarkan mengenal huruf dan angka. Kali ini saya akan membuat permainan mengenal angka untuk menambah pengetahuannya berhitungnya.
1. Buat 5 buah persegi (8x8) dari duplek, kemudian ditempel angka 1-5 dengan berbagai macam warna.
2. Tempelkam sisi-sisinya (kecuali bagian atas) ke duplek yang lebih besar (30x30)
3. Buat boneka keci-kecil dari stik ice cream
Di sini kita dapat mengajak si kecil belajar mengenal angka 1-5 dan belajar berhitung dengan memasukkan stik sesuai angka yang tertera di kotak.



HALAMAN 2 : MENGENAL BENTUK
Kali ini saya terinspirasi dari tokoh Mr. Maker yang sering ditonton Syafa. Dalam sequel tersebut, Mr. Maker suka menunjukkan berbagai macam bentuk geometri, dan anak-anak diminta untuk menebaknya. "Kita buat seperti Mr. Maker yuk Sayang", ajak saya kepada Syafa.
1. Gunting beberapa bentuk : persegi panjang, segi empat, segi tiga, lingkaran, segi enam, bintang.
2. Lapisi dengan kertas warna-warni.
3. Cetak di duplek lebar (30x30)
4. Beri tempat untuk menyimpan potongan bentuk supaya tidak hilang

Di sini si kecil dapat belajar menyebutkan beberapa bentuk. Salah satu bentuk yang belum pernah Syafa kenal adalah segi enam. Saat saya meminta menyebutkannya, Syafa bilang itu bentuk "kentang" karena menurutnya bentuknya seperti kentang hehe... Si kecil juga dapat mencocokkan warna potongan bentuk dengan warna sketsa yang ada. Anak juga diminta untuk meletakkan bentuk dengan posisi sesuai sketsa, jadi tidak asal tempel.

HALAMAN 3 : MEMASANG TALI SEPATU
Sebagian besar anak usia PG/TK belum bisa membuat simpul tali. Ini juga salah satu cara untuk melatih kemampuan motoriknya. Dengan sepasang sepatu, Bunda dapat melakukannya bersama-sama dengan si kecil. Bunda dapat memberikan contoh kepada si kecil cara membuat simpul tali, dan si kecil pun akan mengikutinya. Awalnya Syafa juga kesulitan untuk melakukannya, namun perlahan ahirnya berhasil juga. She really likes it.... 
1. Buat sketsa bentuk sepatu kemudian tempel dengan kertas warna.   
2. Buat 2 persegi panjang (untuk memasukkan tali), beri lubang, kemudian masukkan tali sepatu ke lubang tersebut.
3. Lipat sedikit persegi tersebut, kemdian tempel bagian lipatan kecilnya ke duplek besar (30x30)

Siap-siap berangkat sekolah, yuk kita ikat tali sepatu sendiri....


HALAMAN 4 : MENCARI JALAN

Halaman ini adalah salah satu favorit Syafa. Karena selain merangsang daya nalarnya, pada halaman ini Bunda juga dapat bercerita. Karena Syafa sangat gemar dibacakan cerita, saya pun tidak hanya menyisispkan cerita pada halaman ini saja, pada setiap halaman harus ada ceritanya dulu jadi Syafa lebih tertarik untuk memainkannya.
1. Buat beberapa lokasi dalam kehidupan sehari-hari : rumah, sekolah, masjid, taman bermain
2. Gunting dan tempel dengan kertas warna-warni
3. Buat jejak jalan, kalau bisa sih yang lebih rumit dari ini Bunda agar anak dapat mencari berbagai cara.
4. Buat mobil-mobilan
5. Minta si kecil menjalankan mobil nya menuju beberapa lokasi yang diminta
6. Beri tempat untuk menyimpan mobil-mobilan supaya tidak hilang (ceritanya sebagai garasinya)

HALAMAN 5 : PUKUL BERAPA INI ?
Akhir-akhir ini Syafa mulai tertarik untuk mengetahui cara membaca jam. "Sekarang jam 7 ya Mama?, kalo jam 7 itu jarum panjangnya ditujuh Ma..." Selama ini asumsi Syafa jarum panjang adalah penentu waktunya tanpa memperhatikan jarum pendeknya. Jadi dimanapun jarum pendeknya.... kalau jarum panjangnya di angka 7 berarti menunjukkan jam 7, begitu yang ditangkap oleh Syafa tentang membaca jam.  "Kalo jam 7 itu, jarum pendeknya di angka 7, jarum panjangnya i angka 12 Nak" saya pun memberi penjelasan padanya. Karena itu saya pun membuat halaman ini supaya Syafa bisa berlatih membaca jam.
1. Buat lingkaran besar, sedang dan kecil lapisi dengan kertas warna.
2. Tempel dengan angka-angka 1-12 pada lingkaran besar.
3. Buat jarum jam (panjang dan pendek beri lubang pada pangkalnya).
4. Beri lubang di bagian tengah lingkaran sedang.
5. Masukkan tali pada lubang jarum jam dan lingkaran sedang, dan rekatkan tali supaya tidak lepas.
6. Lekatkan lingkaran kecil untuk menutup tali di atas jarum jam.




HALAMAN 6 : MENGENAL WAKTU

Pada halaman ini si kecil akan dikenalkan pada 3 waktu yaitu padi, sore dan malam beserta ciri-cirinya.
1. Beri 3 lapisan pada duplek :
- hitam : langit malam hari
- hijau  : rumput
- coklat: tanah
2. Tempel gambar rumah dengan jendela yang dapat dibuka tutup
3. Potong kertas manila sesuai ukuran langit, buat 2 potong. Beri lapisan warna putih dan kunyit.
4. Tempel bagian sisi yg lebih kecil searah dengan langit hitam, berurutan putih kemudian kunyit.
5. Beri tempelan awan, bulan, bintang, burung
6. tempel awan dengan hanya merekatkan bagian bawahnya saja. Bagian atas tidak usah direkatkan untuk tempat memasukkan matahari saat terbit dan tenggelam.
7. Buat lingkaran kecil dan lapisi warna kuning sebagai mataharinya. Matahari dapat digerakkan seakan-akan bergerak dari timur ke barat.

Saat pagi hari, matahari menampakkan senyum dengan sinarnya yang cantik. Perlahan matahari terbit dari arah timur. Langit pun tampak cerah dengan warna birunya. Burung-burung tampak terbang untuk mencari makan. Yuk segera bangun...sholat subuh kemudian buka jendela supaya cahaya matahari dapat masuk ke dalam rumah. Cahaya matahari dapat membentuk vitamin D dalam tubuh sehingga tubuh menjadi kuat. Matahari pun terus bergerak seiring jalannya waktu.

Saat sore hari langit pun berubah warna menjadi orange tanda senja telah tiba. Matahari mulai bergerak ke arah barat dan sedikit demi sedikit hilang di tertutup awan. Burung-burung pun tampak terbang berbaris untuk kembali ke sarangnya.

Makin malam langit berubah menjadi gelap karena matahari telah pulang ke peraduannya, berganti dengan bulan  dan bintang yang menyinari malam. Jangan lupa tutup pintu dan jendela sebelum tidur ya....good night :-)


HALAMAN 7 : MENGIKAT RAMBUT SENDIRI
Salah satu kegiatan yang disenangi Syafa adalah bermain salon-salonan. Dan obyeknya pun tak hanya rambut boneka, tapi rambut Mama dan Ayah juga menjadi sasaran :-)  Jadinya rambut mama sering "mbrodol" karena mengikatnya diuntel-untel hehe... Kali ini saya buatkan Syafa rambut dari benang wol, sehingga Syafa dapat belajar mengikat dan mengepang rambut. Tentunya ini juga bermanfaat supaya Syafa dapat mengepang rambutnya sendiri.
1. Buat lingkaran sebagai gambar kepala, lapisi warna coklat/hitam
2. Tempel benang wol menyerupai rambut pada lingkaran tadi (kepala tampak belakang)
3. Beri tempat tali menyimpan tali supaya tidak hilang.
4. Ajarkan si kecil untuk mengembalikan pita/tali ke tempatnya.
Maaf ya sayang kalau bentuk rambutnya kurang bagus, karena setelah jadi kok lebih mirip rambut singa ya hehe.... Tetapi anak-anak adalah fans setia Bunda nya. Apapun yang dibuat Sang Bunda pasti dibilang bagus :-)



HALAMAN 8 : MEMANEN JERUK
Pada halaman ini anak dapat belajar memasukkan buah jeruk ke dalam keranjang sekaligus menghitungnya.
1. Buat gambar pohon pada kertas warna, tempel pada duplek lebar (30x30)
2. Buat lingkaran-lingkaran buah jeruk pada duplek lapisi dengan kertas orange.
3. Buat keranjang dari duplek, lekatkan pada dupleh dengan membiarkan sisi atas terbuka.
4. Jika ada velcro, rekatkan salah satu sisi pada jeruk dan sisi lain pada pohon. (optional)

Saya   : Wah buah jeruknya udah banyak yang matang Nak, yuk kita panen jeruknya....
Syafa  : Yuk..yuk...
Saya   : Sambil dihitung yuk, ada berapa jeruknya yang matang...
Syafa  : 1,2,3........dst
Saya   : Wah ternyata banyak ya jeruknya...ini untuk siapa aja Nak?
Syafa  : Untuk Mama, Ayah, Mb Rosa, Mb Syifa, Mb Revita......dll (Syafa sebut semua nama teman-temannya di sekolah :-) )



Biasanya saya suka menggabungkan cerita antar halaman supaya lebih bervariasi. Selamat mencoba Bunda....dijamin bikin ketagihan hehe...  :-)

Wassalamualaikum Wr Wb