Minggu, 30 Agustus 2015

Resep Membuat Playdough Sendiri

Assalamualaikum Wr Wb

Dalam satu minggu ini sudah tiga kali Syafa minta dibelikan Playdough. Hari pertama masih minta yang ukuran kecil, berlanjut hari kedua minta yang ukuran besar karena menurutnya yang kecil lebih cepat kering :-) . Begitu juga hari ketiga minta yang ukuran besar dengan alasan belum punya yang warna biru dan ungu :-) .

Dunia anak-anak adalah dunia bermain, mereka senang sekali mengekspresikan diri melalui berbagai permainan, tak terkecuali Syafa. Syafa lebih memilih permainan seputar kegiatan "Mama" dan "Ibu Guru", mungkin karena dalam kesehariannya sosok yang sering ditemui adalah Mama dan Ibu Guru. Masak-masakan, guru-guruan, ibu-ibuan adalah permainan yang paling sering Syafa lakukan. Dan jika sudah bermain masak-masakan, panci & penggorengan Mama juga ikut serta :-) . Saat bermain masak-masakan, Syafa senang menggunakan Playdough sebagai bahannya. Selain warnanya yang menarik, jenis plasticine ini lebih mudah dibentuk karena teksturnya yang lembut. Syafa juga senang sekali mencampur beberapa warna Playdough untuk mengetahui hasil warna campurannya. Dan jika sudah tercampur, Syafa tidak suka memainkannya lagi karena warnanya sudah tidak menarik baginya :-) , karena itu Syafa pun kembali minta dibelikan Playdough yang baru. Sekali dua kali oke lah....  tapi kalau seminggu 3 kali cukup merogoh kocek emaknya juga hehe... Bukan bermaksud sayang membelikan mainan untuk anak, namun jika kita dapat membuatnya sendiri kenapa tidak.... sekaligus dapat mengasah kreativitas si kecil. Hal ini membuat saya teringat beberapa waktu lalu pernah membaca artikel mengenai Resep Membuat Playdogh , dan kali ini saya dan Syafa akan mencoba membuatnya :-) .

It's so easy and simple to make it, and I think everyone can do it (DIY Homemade Playdough)


BAHAN-BAHAN
Tepung terigu
Garam
Air hangat
Pewarna makanan
Minyak goreng

CARA MEMBUAT
1. Tuang 250 g (1 gelas) tepung terigu

2. Campurkan 125 g garam dan beberapa tetes pewarna makanan ke dalam air hangat, aduk rata

3. Campurkan adonan no 2 ke dalam tepung terigu sedikit demi sedikit sambil diulen hingga kalis

4. Tambahkan 1 sendok minyak goreng, uleni kembali hingga lembut

5. Masukkan ke dalam wadah tertutup supaya tidak cepat kering


Sangat mudah sekali bukan.... bahkan si kecil dapat melakukannya sendiri, Bunda dapat membantu menakar ukurannya saja. Bahan-bahannya pun sangat mudah didapat didapat, murah dan aman untuk anak kecil.

Hore....sekarang persediaan Playdough Syafa sudah banyak....  dan Syafa bisa main sepuasnya  :-)



Tips :
1. Jika Playdough mulai mengering, bisa diuleni kembali dengan menambahkan air dan minyak
2. Usahakan gunakan pewarna makanan supaya aman untuk anak kecil

Selamat mencoba, semoga bermanfaat  :-)

Wassalamualaikum Wr Wb

Kamis, 27 Agustus 2015

Busy Book (part 3)

Assalamualaikum Wr Wb

Masih berkutat dengan Busy Book. Setelah berhasil menyelesaikan Busy Book karton dengan susah payah hehe..., ingin sekali mencoba membuat yang dari flanel. Melihat contoh-contoh Busy Book di Instagram yang lucu-lucu, jadi terpacu untuk segera mencoba membuatnya. Sebenarya "Menjahit" adalah salah satu kegiatan yang kurang saya gemari. Menurut saya, kegiatan ini ribet, membutuhkan kesabaran dan ketelatenan tingkat tinggi. Dalam kehidupan sehari-hari pun saya hampir tidak pernah menyentuh peralatan-peralatan seperti jarum dan benang jahit, bahkan saya tidak memasukkannya dalam daftar peralatan rumah tangga yang harus tersedia di rumah. Jikalau ada kancing baju yang lepas, saya lebih meimilih mengaitkannya dengan peniti daripada harus memasang kancing kembali hihi.... Ataupun jika ada baju yang robek atau kebesaran, saya akan bertahan untuk membiarkannya. Biasanya baju-baju itu akan layak pakai kembali jika Ibu saya berkunjung ke rumah dan melakukan sweaping lemari haha...

Tetapi Busy Book telah berhasil membuat saya mulai menyukai kegiatan menjahit, meskipun hasilnya masih jauh dari kata rapi. Malam itu setelah berkunjung ke rumah teman Ayah yang baru saja melahirkan, saya meminta Ayah untuk mampir sebentar ke toko accecoris. Toko ini menyediakan flanel yang telah dipotong ukuran 25x25. Untuk permulaan saya membeli 10 potong flanel dengan berbagai warna, jarum, benang wol dan benang jahit. Keesokan harinya, saya pun mulai mengeksekusi flanel-flanel tersebut. Kali ini saya ingin membuat tema "Belajar Memasang Kancing", "Memadukan Gamis dengan Jilbabnya" dan "Membuat Tart".
Kita mulai membuat Busy Book nya yuk...



BELAJAR MEMASANG KANCING

Anak usia balita sebagian besar masih kesulitan memasang kancing baju sendiri, tak terkecuali Syafa. Sebenarnya Syafa sudah mulai bisa memasang kancing baju sendiri, namun masih butuh waktu lama untuk dapat mengaitkan kancing-kancing tersebut hingga dapat terpasang semua. Terkadang Syafa tidak sabar untuk menyelesaikannya dan memilih meminta bantuan Mama atau Ayahnya. Tema ini dapat dijadikan latihan baginya agar lebih terbiasa untuk memasang kancing sendiri serta dapat melatih kesabarannya (mengingat Syafa merupakan tipe anak yang cepat bosan).

Proses pembuatan tema kancing ini cukup sederhana. Kancing saya jahit pada flanel dasar kemudian saya buat bunga-bunga dengan lubang di tengahnya. Nantinya Syafa akan belajar untuk menata bunga-bunga tersebut dengan cara memasang kancingnya. Sebenarnya ingin juga meletakkan kancing dengan warna yang sama dengan warna bunga supaya Syafa juga bisa belajar mencocokkan warna. Tapi berhubung semalam lupa tidak membeli kancing, akhirnya saya mencoba mencari kancing dari baju yang kira-kira sudah tidak terpakai. Jadilah kancing baju Ayah dan Mama dipreteli hehe... Warna dan ukurannya memang tidak matching dengan warna bunganya, ya...untuk tahap permulaan tak apalah hehe...

Langkah-langkah :
1. Membuat pola bunga,batang pada flanel
2. Gunting sesuai pola, beri sedikit lubang pada bunga


3. Jahit pola pot pada flanel dasar menggunakan tusus feston (tidak harus bun, pake jelujur juga bisa), kecuali bagian atas supaya dapat digunakan untuk menyimpan cadangan bunga



4. Jahit pola batang dan kancing pada flanel dasar dengan posisi yang disesuaikan dengan letak bunga
5. Pasangkan kancing pada lubang masing-masing bunga




MEMADUKAN GAMIS DENGAN JILBABNYA

Syafa senang sekali bermain boneka, setiap boneka yang dimilikinya memilik nama sendiri-sendiri. Saat ini Syafa juga memasuki fase dimana dia memiliki teman khayalan. Beberapa nama teman khayalan yang sering diajaknya bermain diantaranya Kak Fara, Kak Pangeran, Kak Raja, Adek Melati, Adek Mawar Ungu. Entah apa yang ada dalam khayalanya sehingga Syafa memilih nama-nama tersebut. Tapi setidaknya menurut saya nama-nama tersebut jauh lebih bagus daripada nama teman khayalan saya sewaktu kecil. "UPIK" ya...itu adalah nama teman khayalan saya haha..... entah apa juga yang membuat saya memilih nama itu. Mungkin dalam khayalan saya"Si Upik" ini adalah anak yang lucu dan imut seimut namanya hihi....

Karena itu saat ini saya akan membuat boneka sederhana di dalam Busy Book. Sebuah boneka kecil dengan beberapa macam pakaian muslim beserta jilbabnya. Melalui tema ini, saya ingin menyampaikan pesan bahwa seorang muslim yang telah baligh wajib menutup aurat. Syafa pun tak lupa memberi nama si boneka kecil ini "Kira".

Langkah-langkah :
1. Buat pola boneka, baju dan jilbab dengan warna flanel yang diinginkan



2. Gunting flanel sesuai pola


3. Jahit pola boneka menggunakan tusuk feston. Sisakan sedikit untuk memasukkan dacron (karena tidak ada dacron, saya memakai kapas). Jahit kembali sampai tertutup semua.



4. Beri hiasan pada pola baju sesuai selera



5. Pasang velcro dibalik boneka, baju dan  jilbab agar bisa direkatkan
6. Padu padankan baju dengan jilbabnya.





MEMBUAT TART

Sebelumnya Syafa senang sekali bermain game making cake yang ada pada gadget Ayah. Dan kalau sudah bermain gadget, Syafa pun tak peduli dengan sekitarnya. Suara Mama dan Ayah yang berkali-kali mamanggilnya pun bagaikan angin lalu wushh..... Saat ini fenomena gadget memang bagai buah simalakama. Jika anak sudah memegang gadget, mereka seakan tak peduli dengan sekitar bahkan menjadi kecanduan. Tetapi jika tidak dikenalkan, si anak juga akan ketinggalan karena mau tidak mau saat ini teknologi tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Ya...tentunya ini adalah tugas kita sebagai orang tua untuk lebih memperhatikannya. Saya dan suami juga bukanlah seorang Ayah dan Mama yang sempurna, banyak pengetahuan parenting yang belum kami kuasai, masih harus belajar lebih banyak lagi mengenai bagaimana cara mengasuh dan mendidik anak yang baik. Kami pun masih sering melakukan kesalahan-kesalahan yang seharusnya tidak kami lakukan sebagai orang tua. Sejauh ini kami hanya berusaha memberikan pengetahuan yang baik sebatas yang kami ketahui pada Syafa. Mengenai gadget ini, tentunya kita juga tidak bisa melarang anak untuk tidak menggunakannya sama sekali tetapi kita bisa membatasi si kecil dalam penggunaanya. Busy Book can be alternative to avoid them playing gadget too much :-) . Karena itu saya pun mengadopsi making tart game untuk membuat Busy Book ini.
1. Buat pola tart (ada 3 susun), cream, lilin, ice cream
2. Jahit velcro dibalik pola tart dan di alas supaya dapat direkatkan




3. Jahit hiasan permen pada cream
4. Pada tema ini Syafa saya minta menyusun tart serta mencocokkan dengan creamnya dengan 3 ukuran berbeda. Setidaknya jika Syafa ingin bermain making tart game di gadget, saya pun segera mengalihkannya ke Busy Book ini :-)







Banyak sekali manfaat dari Busy Book yang dapat kita peroleh, baik untuk si kecil maupun untuk bundanya. Selain si anak menjadi sibuk dengan permainan edukatif di dalamnya, Sang Bunda juga dapat menyibukkan diri dengan kegiatan positif ini sehingga tidak bosan di rumah. Banyak juga pengetahuan yang bisa diperoleh, contohnya saya yang sebelumnya tidak mengerti tentang tusuk feston sekarang menjadi sedikit mengerti :-) , yang sebelumnya tidak suka menjahit jadi ketagihan menjahit Busy Book, serta dapat menambah banyak pengetahuan tentang permainan edukatif karena sering mencari referensi untuk membuat tema Busy Book.... Oh ya Syafa juga suka meminta saya untuk membacakan cerita dengan menggunakan Busy Book sebagai medianya sehingga dapat menjadi alternative bagi saya saat kehabisan ide cerita :-)  

Semoga bermanfaat  :-)
Wassalamualaikum Wr Wb          

Note : mohon maaf foto belum diedit jadi dasternya ikutan nongol hihi....





Minggu, 23 Agustus 2015

Busy Book : Menu Gizi Seimbang (part 2)

Assalamualaikum Wr Wb

Membuat Busy Book lagi....

Usia Syafa yang telah menginjak 4 tahun, membuatnya lebih memilih bermain sambil bercerita. Sifat alamiah femininnya pun terlihat dalam memilih permainan yang ia sukai (meskipun terkadang sifat maskulinnya muncul pada tingkah polahnya yang sangat luar biasa haha...). Sejak kecil Syafa sangat suka bermain boneka, masak-masakan, menjadi ibu guru serta bermain ibu-ibuan (dan dia selalu memilih menjadi ibunya :-) ). Tak jarang panci-panci dan cobek di dapur ikut menjadi sasaran obyek bermainnya :-) . Saat saya tawarkan untuk membuat Busy Book lagi, Syafa minta dibuatkan tema “Masak-masakan”. Hhmmm... saya pun berpikir kira-kira pesan edukatif apa ya yang bisa dimasukkan didalamnya? Di saat itu pun muncul ide untuk membuat tema "Menu Gizi Seimbang", setidaknya masih mendekati kegiatan masak-memasak (masih seputar makanan juga hehe...). Tema "Menu Gizi Seimbang" ini sekaligus untuk mengenalkan pada Syafa mengenai apa saja bahan makanan yang dbutuhkan oleh tubuh secara seimbang (mengingat pola 4 sehat 5 sempurna saat ini sudah tidak dijadikan acuan lagi). Tema ini juga dapat saya jadikan bahan penyemangat agar Syafa tidak sulit makan (putri saya ini termasuk si picky eater :-) ).

Saat Syafa tidur siang, saya pun segera mengeksekusi bahan-bahan yang ada. Saya lihat karton duplek nya sudah tinggal sedikit, mau beli tapi tidak mungkin meninggalkan Syafa yang sedang tidur sendirian. O iya kemarin sepulang seminar sepertinya Ayah membawa banyak leaflet, dan nampaknya sudah tidak terpakai. Ok tak ada rotan akar pun jadi, saya ambil beberapa sebagai tambahan pengganti duplek. Yuk kita mulai membuat Busy Book nya.....



Bahan-bahan yang digunakan masih sama seperti edisi sebelumnya ya Bun...

CARA MEMBUAT :
1. Potong duplek sebagai dasar halaman (30x30), ukuran sesuai selera
2. Buat persegi panjang sebagai meja makan
3. Buat kantong-kantong kecil sebagai tempat menyimpan bahan makanan
4. Berikut cara membuat kantongnya :
a. Pertama buat penutupnya, tempelkan terlebih dahulu. Manfaat penutup ini agar bahan makanan yg ukurannya mini ini tidak berjatuhan.
b. Setelah itu buat kantongnya (bagian atas tidak usah di lem).

5. Beri tulisan di depan kantong, untuk menggolongkan masing-masing bahan makanan : karbohidrat, protein, lemak,vitamin, mineral

6. Buat miniatur piring, sendok,garpu, bahan makanan dan beri warna supaya menarik


Di sini bahan makanan yang saya buat antara lain :
Karbohidrat  : nasi, roti
Protein          : ayam goreng, telur mata sapi, tahu, tempe, susu
Lemak          : keju, susu
Vitamin        : buah-buahan, sayuran
Mineral        : air putih

7. O iya pada salah satu sisi meja tidak saya lem, supaya bisa digunakan sebagai tempat menyimpan piring, sendok dan garpu

Saat Syafa bangun tidur, saya pun segera memberikan Busy Booknya. Syafa senang sekali memainkannya, meskipun sebelumnya dia mengira itu masak-masakan sesuai permintaannya hehe... Awalnya Syafa mengira meja sebagai kompor dan piring sebagai penggorengannya, dan ia pun antusias untuk mulai memasak. Kemudian saya pun memberitahu nya bahwa ini permainan belajar memilih menu. Saya meminta Syafa untuk memilih sendiri bahan makanan yang ingin dimakan dengan memperhatikan komposisi gizinya. Artinya dalam 1 kali makan Syafa harus memilih karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Syafa pun tak mempermasalahkannya, dia mulai sibuk memilih makanan sesuai yang saya terangkan. Tetapi Syafa tetap meminta saya untuk membuatkan tema "Masak-masakan".
Saya   : Syafa suka?
Syafa  : Suka Ma, tapi besok aku buatin lagi yang masak-masakan ya....janji ya Ma...
Saya    : Siippp... ok sayang..

Sabar ya sayang... sambil Mama mengumpulkan semangat & mood untuk membuatnya lagi hehe...

Semoga bermanfaat :-)
Wassalamualaikum Wr Wb




Jumat, 21 Agustus 2015

DIY Busy Book (part 1)

Assalamualaikum Wr Wb 
   
Beberapa hari ini lagi off posting dagangan, ada suatu project yang menarik perhatian saya dan Syafa. Terinspirasi dari seorang Bunda dengan segala perjalanan hidupnya yang penuh semangat bersama keluarga kecilnya. Jadi teringat beberapa tahun lalu ingin sekali membuatkan Syafa sebuah Busy Book yang cantik dengan warna-warni kain flanel nya. Mengingat Syafa adalah anak yang super aktif dengan segala tingkah lucunya. Bahkan tak jarang melakukan hal-hal ekstrim yang dapat membahayakan dirinya. Dulu saya ingin membuat Busy Book agar dapat menemani Syafa saat di dalam kendaraan. Dibutuhkan stamina yang fit jika ingin mengajak Syafa perjalanan jauh, karena Syafa benar-benar tidak berhenti bergerak selama dalam kendaraan, sementara keseimbangan geraknya belum dapat terkendali. Tentunya saya pun harus ikut menjaga supaya Syafa tidak jatuh atau terbentur. Tak jarang saya mengalami mabuk darat jika bepergian bersama Syafa. Tapi keinginan itu belum terwujud hingga kini Syafa telah berusia 4 tahun, dan tentunya sekarang Syafa sudah bisa lebih tenang. Ya....dulu dengan segala rutinitas saya sebagai seorang karyawati + istri dan ibu memang belum memungkinkan untuk saya membuat Busy Book karena dibutuhkan waktu untuk membuatnya. Hingga beberapa waktu lalu saya membaca sebuah postingan tentang Busy Book yang dibuat dari karton. Saya pun langsung teringat keinginan saya beberapa tahun lalu, "oiya ya.... kenapa dulu ga kepikiran memakai karton". Tentunya dengan bahan karton ini saya tidak perlu susah-susah menjahit, tinggal gunting dan tempel saja jadi hemat waktu hehe...  Biaya yang dibutuhkan juga lebih murah dan mudah didapat. Dan selama CLTN ini saya pun memiliki banyak waktu untuk menyelesikannya. Oke lah tidak ada kata terlambat, saya pun segera hunting bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat Busy Book dari karton.

O iya mungkin Bunda ada yang bertanya2, apa sih Busy Book itu? Busy Book atau Quiet Book atau Activity Book adalah buku kain yang terdiri dari halaman-halaman yang berisi bermacam kegiatan anak-anak seperti menghitung, mengenal warna, mengikat tali, mengenal satwa,dll yang bersifat edukatif. Tujuannya adalah untuk membuat anak sibuk dengan segala permainan atau kegiatan dalam Busy Book sehingga anak lebih terarah dalam bermain melalui kegiatan yang positif. Busy Book ini sangat membantu saat dalam kendaraan atau saat Bunda sedang sibuk, si anak juga akan menyibukkan diri dengan Busy Booknya. Daripada kita membiarkan anak sibuk dan tenang dengan menonton tv atau bermain gadget, lebih baik kita menyibukkan si kecil dengan Busy Book ini. Anak-anak jaman sekarang senang sekali memainkan gadget dan menonton tv berjam-jam, tak terkecuali Syafa. Saking asiknya, dia tak peduli dengan sekitarnya. Seringkali suara panggilan saya seperti angin lewat baginya. Namun sejak memiliki Busy Book, kegiatan bermain gadget dan menonton tv nya mulai berkurang.           

Busy Book ini juga dapat digunakan turun-menurun lho....  Di luar negeri para Bunda menggunakan Busy Book hingga turun menurun sampai ke cucu dan cicit mereka karena itu bahannya dibuat dari kain agar lebih awet. Tapi kali ini saya akan membuat Busy Book yang dari karton saja karena lebih mudah didapat dan harganya murah, selain itu saya juga kurang pandai menjahit (sebenarnya ini alasan utamanya) hehe.....  Ok Bunda yuk kita mulai membuat Busy Book nya......


BAHAN-BAHAN
1. Kertas Duplek/Karton (saya memilih duplek karena lebih tebal harapannya agar lebih awet)
2. Kertas sukung warna-warni
3. Kertas origami
4. Lem kertas
5. Lem uhu/alteco
6. Spidol warna-warni
7. Isolasi & double tip
8. Benang wol
9. Tali sepatu
10. Stik ice cream
11. Velcro (optional)
12. Gunting

SAMPUL BUSY BOOK
Pertama saya akan membuat sampulnya terlebih dahulu. Meskipun masih lama akan dijilidnya, tapi saya lebih suka mengerjakan sesuatu secara berurutan. Saya memberi judul "SYAFA'S BUSY BOOK" dengan tema kebun jeruk.
1. Potong duplek dengan ukuran 30x30
2. Bentuk pohon, huruf, rumput tinggal gambar di kertas sukung kemudian digunting dan ditempel pada duplek yang telah dilapisi kertas sukung kuning.

HALAMAN 1 : MENGENAL ANGKA
Saat ini Syafa sudah masuk TK A, dan di sekolah juga telah diajarkan mengenal huruf dan angka. Kali ini saya akan membuat permainan mengenal angka untuk menambah pengetahuannya berhitungnya.
1. Buat 5 buah persegi (8x8) dari duplek, kemudian ditempel angka 1-5 dengan berbagai macam warna.
2. Tempelkam sisi-sisinya (kecuali bagian atas) ke duplek yang lebih besar (30x30)
3. Buat boneka keci-kecil dari stik ice cream
Di sini kita dapat mengajak si kecil belajar mengenal angka 1-5 dan belajar berhitung dengan memasukkan stik sesuai angka yang tertera di kotak.



HALAMAN 2 : MENGENAL BENTUK
Kali ini saya terinspirasi dari tokoh Mr. Maker yang sering ditonton Syafa. Dalam sequel tersebut, Mr. Maker suka menunjukkan berbagai macam bentuk geometri, dan anak-anak diminta untuk menebaknya. "Kita buat seperti Mr. Maker yuk Sayang", ajak saya kepada Syafa.
1. Gunting beberapa bentuk : persegi panjang, segi empat, segi tiga, lingkaran, segi enam, bintang.
2. Lapisi dengan kertas warna-warni.
3. Cetak di duplek lebar (30x30)
4. Beri tempat untuk menyimpan potongan bentuk supaya tidak hilang

Di sini si kecil dapat belajar menyebutkan beberapa bentuk. Salah satu bentuk yang belum pernah Syafa kenal adalah segi enam. Saat saya meminta menyebutkannya, Syafa bilang itu bentuk "kentang" karena menurutnya bentuknya seperti kentang hehe... Si kecil juga dapat mencocokkan warna potongan bentuk dengan warna sketsa yang ada. Anak juga diminta untuk meletakkan bentuk dengan posisi sesuai sketsa, jadi tidak asal tempel.

HALAMAN 3 : MEMASANG TALI SEPATU
Sebagian besar anak usia PG/TK belum bisa membuat simpul tali. Ini juga salah satu cara untuk melatih kemampuan motoriknya. Dengan sepasang sepatu, Bunda dapat melakukannya bersama-sama dengan si kecil. Bunda dapat memberikan contoh kepada si kecil cara membuat simpul tali, dan si kecil pun akan mengikutinya. Awalnya Syafa juga kesulitan untuk melakukannya, namun perlahan ahirnya berhasil juga. She really likes it.... 
1. Buat sketsa bentuk sepatu kemudian tempel dengan kertas warna.   
2. Buat 2 persegi panjang (untuk memasukkan tali), beri lubang, kemudian masukkan tali sepatu ke lubang tersebut.
3. Lipat sedikit persegi tersebut, kemdian tempel bagian lipatan kecilnya ke duplek besar (30x30)

Siap-siap berangkat sekolah, yuk kita ikat tali sepatu sendiri....


HALAMAN 4 : MENCARI JALAN

Halaman ini adalah salah satu favorit Syafa. Karena selain merangsang daya nalarnya, pada halaman ini Bunda juga dapat bercerita. Karena Syafa sangat gemar dibacakan cerita, saya pun tidak hanya menyisispkan cerita pada halaman ini saja, pada setiap halaman harus ada ceritanya dulu jadi Syafa lebih tertarik untuk memainkannya.
1. Buat beberapa lokasi dalam kehidupan sehari-hari : rumah, sekolah, masjid, taman bermain
2. Gunting dan tempel dengan kertas warna-warni
3. Buat jejak jalan, kalau bisa sih yang lebih rumit dari ini Bunda agar anak dapat mencari berbagai cara.
4. Buat mobil-mobilan
5. Minta si kecil menjalankan mobil nya menuju beberapa lokasi yang diminta
6. Beri tempat untuk menyimpan mobil-mobilan supaya tidak hilang (ceritanya sebagai garasinya)

HALAMAN 5 : PUKUL BERAPA INI ?
Akhir-akhir ini Syafa mulai tertarik untuk mengetahui cara membaca jam. "Sekarang jam 7 ya Mama?, kalo jam 7 itu jarum panjangnya ditujuh Ma..." Selama ini asumsi Syafa jarum panjang adalah penentu waktunya tanpa memperhatikan jarum pendeknya. Jadi dimanapun jarum pendeknya.... kalau jarum panjangnya di angka 7 berarti menunjukkan jam 7, begitu yang ditangkap oleh Syafa tentang membaca jam.  "Kalo jam 7 itu, jarum pendeknya di angka 7, jarum panjangnya i angka 12 Nak" saya pun memberi penjelasan padanya. Karena itu saya pun membuat halaman ini supaya Syafa bisa berlatih membaca jam.
1. Buat lingkaran besar, sedang dan kecil lapisi dengan kertas warna.
2. Tempel dengan angka-angka 1-12 pada lingkaran besar.
3. Buat jarum jam (panjang dan pendek beri lubang pada pangkalnya).
4. Beri lubang di bagian tengah lingkaran sedang.
5. Masukkan tali pada lubang jarum jam dan lingkaran sedang, dan rekatkan tali supaya tidak lepas.
6. Lekatkan lingkaran kecil untuk menutup tali di atas jarum jam.




HALAMAN 6 : MENGENAL WAKTU

Pada halaman ini si kecil akan dikenalkan pada 3 waktu yaitu padi, sore dan malam beserta ciri-cirinya.
1. Beri 3 lapisan pada duplek :
- hitam : langit malam hari
- hijau  : rumput
- coklat: tanah
2. Tempel gambar rumah dengan jendela yang dapat dibuka tutup
3. Potong kertas manila sesuai ukuran langit, buat 2 potong. Beri lapisan warna putih dan kunyit.
4. Tempel bagian sisi yg lebih kecil searah dengan langit hitam, berurutan putih kemudian kunyit.
5. Beri tempelan awan, bulan, bintang, burung
6. tempel awan dengan hanya merekatkan bagian bawahnya saja. Bagian atas tidak usah direkatkan untuk tempat memasukkan matahari saat terbit dan tenggelam.
7. Buat lingkaran kecil dan lapisi warna kuning sebagai mataharinya. Matahari dapat digerakkan seakan-akan bergerak dari timur ke barat.

Saat pagi hari, matahari menampakkan senyum dengan sinarnya yang cantik. Perlahan matahari terbit dari arah timur. Langit pun tampak cerah dengan warna birunya. Burung-burung tampak terbang untuk mencari makan. Yuk segera bangun...sholat subuh kemudian buka jendela supaya cahaya matahari dapat masuk ke dalam rumah. Cahaya matahari dapat membentuk vitamin D dalam tubuh sehingga tubuh menjadi kuat. Matahari pun terus bergerak seiring jalannya waktu.

Saat sore hari langit pun berubah warna menjadi orange tanda senja telah tiba. Matahari mulai bergerak ke arah barat dan sedikit demi sedikit hilang di tertutup awan. Burung-burung pun tampak terbang berbaris untuk kembali ke sarangnya.

Makin malam langit berubah menjadi gelap karena matahari telah pulang ke peraduannya, berganti dengan bulan  dan bintang yang menyinari malam. Jangan lupa tutup pintu dan jendela sebelum tidur ya....good night :-)


HALAMAN 7 : MENGIKAT RAMBUT SENDIRI
Salah satu kegiatan yang disenangi Syafa adalah bermain salon-salonan. Dan obyeknya pun tak hanya rambut boneka, tapi rambut Mama dan Ayah juga menjadi sasaran :-)  Jadinya rambut mama sering "mbrodol" karena mengikatnya diuntel-untel hehe... Kali ini saya buatkan Syafa rambut dari benang wol, sehingga Syafa dapat belajar mengikat dan mengepang rambut. Tentunya ini juga bermanfaat supaya Syafa dapat mengepang rambutnya sendiri.
1. Buat lingkaran sebagai gambar kepala, lapisi warna coklat/hitam
2. Tempel benang wol menyerupai rambut pada lingkaran tadi (kepala tampak belakang)
3. Beri tempat tali menyimpan tali supaya tidak hilang.
4. Ajarkan si kecil untuk mengembalikan pita/tali ke tempatnya.
Maaf ya sayang kalau bentuk rambutnya kurang bagus, karena setelah jadi kok lebih mirip rambut singa ya hehe.... Tetapi anak-anak adalah fans setia Bunda nya. Apapun yang dibuat Sang Bunda pasti dibilang bagus :-)



HALAMAN 8 : MEMANEN JERUK
Pada halaman ini anak dapat belajar memasukkan buah jeruk ke dalam keranjang sekaligus menghitungnya.
1. Buat gambar pohon pada kertas warna, tempel pada duplek lebar (30x30)
2. Buat lingkaran-lingkaran buah jeruk pada duplek lapisi dengan kertas orange.
3. Buat keranjang dari duplek, lekatkan pada dupleh dengan membiarkan sisi atas terbuka.
4. Jika ada velcro, rekatkan salah satu sisi pada jeruk dan sisi lain pada pohon. (optional)

Saya   : Wah buah jeruknya udah banyak yang matang Nak, yuk kita panen jeruknya....
Syafa  : Yuk..yuk...
Saya   : Sambil dihitung yuk, ada berapa jeruknya yang matang...
Syafa  : 1,2,3........dst
Saya   : Wah ternyata banyak ya jeruknya...ini untuk siapa aja Nak?
Syafa  : Untuk Mama, Ayah, Mb Rosa, Mb Syifa, Mb Revita......dll (Syafa sebut semua nama teman-temannya di sekolah :-) )



Biasanya saya suka menggabungkan cerita antar halaman supaya lebih bervariasi. Selamat mencoba Bunda....dijamin bikin ketagihan hehe...  :-)

Wassalamualaikum Wr Wb

Minggu, 16 Agustus 2015

Penyemaian Padi Tertutup


Assalamualaikum Wr Wb

Kali ini saya ingin sedikit berbagi pengalaman yang baru bagi saya sebagai seorang Penyuluh Pertanian. Lebih tepatnya seorang Penyuluh Pertanian dengan basic Peternakan he....  Mungkin teknik pertanian yang akan saya bagi kali ini sudah tidak asing bagi mereka yang sudah bergelut lama di bidang pertanian. Namun hal ini merupakan seuatu yang baru bagi saya dan mungkin bisa bermanfaat juga bagi teman-teman yang baru ingin bertani ataupun yang sedang mencari informasi mengenai berbagai teknk pertanian.

Beberapa waktu lalu, salah satu wilayah binaan saya yaitu Desa Sentong Kec. Krejengan Kab. Probolinggo mendapatkan batuan dari BPTP Malang mengenai Pengolahan Lahan dengan PHSL. Namun yang menarik bagi saya dalam kegiatan ini adalah sistem penyemain yang menggunakan sistem penyemaian tertutup.  Teknik penyemain padi
merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh petani dengan menyebar benih padi pada luasan tertentu sebelum dilakukan penanaman padi pada suatu lahan sebenarnya. Teknik penyemain padi yang benar akan menunjang pertumbuhan tanaman padi, apabila teknik penyemain padi tidak dilakukan dengan sesuai prosedur penyemain maka pertumbuhan padi menjadi tidak baik. Berbagai teknik penyemaian padi sudah banyak dilakukan oleh petani mulai dari penyemain tertutup hingga penyemaian terbuka.

Penyemaian padi tertutup maupun terbuka pada dasarnya sama. Namun, penyemain tertutup memberikan keuntungan bagi tanaman padi itu sendiri, antara lain :
1. Hasil dari penyemain padi yang menggunakan sistem tertutup akan tumbuh seragam
karena kondisi lingkungan pada saat penyemaian tertutup menghasilkan suhu yang optimum dan merata disepanjang penyemaian dan pertumbuhan padi dihambat oleh adanya karung sehingga hasil pertumbuhannya akan seragam.
2. Hasil penyemaan padi tertutup lebih cepat tumbuh dibanding penyemaian terbuka.
3. Teknik penyemaian padi dengan sistem tertutup juga melindungi tanaman padi dari serangan berbagai hama dan penyakit, sehingga tanaman padi yang dihasilkan dengan menggunakan sistem tertutup akan tumbuh lebih sehat.

Adapun teknik penyemain padi dengan sistem tertutup dapat dilihat pada langkah-langkah dibawah ini:
1.
Buat tempat penyemaian  sesuai dengan kebutuhan penyemain benih dapat dilakukan ditepi lahan sawah.
2.
Pada bagian bawah tutup area penyemaian padi dengan plastik hal ini dilakukan untuk mempermudah pengambilan bibit pada saat ditanam dilahan.
3.
Diatas plastik tutup dengan tanah setebal 2-3 cm sebagai media tanam benih
4.
Tabur benih pada area penyemaian kemudian tutup dengan mengunakan abu atau pasir. 5. Tutup dengan karung disepanjang persemaian (penutupan ini dimungkinkan untuk menghindari tanaman padi dari serangan hama dan penyakit) selama umur persemaian.
6. Biarkan tanaman tersebut hingga tumbuh kurang lebih 10-12 hari
7.
Buka tutup persemaian jika sudah berumur  10-1 hari (awal dibuka padi akan terlihat rebah, namun keadaan ini hanya sebentar, padi akan kembali tumbuh tegak)
Demo persiapan penyemaian tertutupdi halaman kantor (dokpri)
Penyemaian Tertutup di Lahan Sawah [1]

Perbedaan pertumbuhan bibit antara persemaian padi terbuka dengan tertutup


Pertumbuhan bibit dengan persemain tertutup vs persemaian terbuka


Tanaman padi siap dipindahkan ke lahan sawah


Kondisi pindah tanam yang dilakukan saat tanaman padi berumur 10-13 hari dari persemaian ke lahan memungkinkan tanaman padi tumbuh secara optimum. Hal ini dikarenakan pada saat tanaman padi berumur 1-15 hari, tanaman padi masih menggunakan makanan dari cadangan biji yang digunakan untuk metabolisme. Oleh karena itu anjuran pindah tanah yang paling baik tidak melebihi umur 15 hst. Jika melebihi 15hst maka tanaman padi akan sulit beradaptasi dengan kondisi lingkungan.


Semoga bermanfaat...
Wassalamualaikum Wr Wb

Sumber :
[1] http://dokter-pertanian.blogspot.com



Rabu, 12 Agustus 2015

Dunia Tak Selebar Daun Kelor

Assalamualaikum Wr Wb...

Dunia Tak Selebar Daun Kelor.....
Peribahasa yang sering kita dengar untuk menjelaskan sesuatu yang artinya dunia tidak sempit. Saat bertemu teman lama atau bertemu dengan orang yang ternyata masih ada hubungan dengan kita seringkali kita sampaikan ungkapan peribahasa ini. Ternyata daun kelor ini tidak hanya terkenal sebagai peribahasa saja tetapi juga mendunia karena khasiatnya. 

Tanaman Kelor [1]

Kelor atau Merunggai (Moringa oleifera) atau Meronggi (bahasa madura di daerah saya) adalah sejenis tumbuhan dari suku Moringaceae. Tumbuhan ini memiliki ketinggian batang 7—11 meter. Daun kelor berbentuk bulat telur dengan ukuran kecil-kecil bersusun majemuk dalam satu tangkai, dapat dibuat sayur atau obat. Bunganya berwarna putih kekuning-kuningan dan tudung pelepah bunganya berwarna hijau; bunga ini keluar sepanjang tahun dengan aroma bau semerbak. Buah kelor berbentuk segitiga memanjang yang disebut kelentang, juga dapat disayur. [2]

Pada beberapa daerah sayur ini jarang dikonsumsi karena penduduk setempat mempercayai bahwa tanaman ini memiliki daya mistis. Biasanya mereka menggunakannya untuk mengeluarkan susuk pada orang yang telah meninggal. Namun tahukan Bunda bahwa tanaman ini memiliki khasiat yang sangat luar biasa ? Telah banyak penelitian yang menyatakan bahwa tanaman kelor memiliki kandungan gizi yang sangat lengkap, baik daun, kulit, buah, akar dan bijinya. Dan kandungan gizi terlengkap berada pada bagian daunnya. Tidak hanya itu, Kelor pun diketahui mengandung lebih dari 40 antioksidan dan 90 jenis nutrisi berupa vitamin essensial, mineral, asam amino, anti-penuaan dan anti-inflamasi. Berikut ini iustrasi perbandingan kandungan gizi kelor dengan beberapa sumber nutrisi lain :
Perbandingan Kandungan Gizi Kelor [1]

Sangat luar biasa bukan......  
 
Sebagai salah satu contoh perbandingan, jeruk yang selama ini kita kenal sebagai sumber vitamin C tertinggi ternyata kandungan vitamin C nya masih lebih rendah dibanding daun kelor, yaitu 4x kandungan vitamin C jeruk. Begitu pula dengan pisang, wortel, bayam, susu, yogurt yang selama ini kita kenal sebagai sumber nutrisi tinggi ternyata daun kelor masih memiliki kandungan gizi yang lebih tinggi.

Karena kandungan gizi yang sangat lengkap ini, orgaisasi kesehatan dunia WHO menobatkan pohon kelor sebagai "The Miracle Tree". Tanaman kelor ini sering digunakan untuk mengatasi masalah malnutrisi, terutama pada balita serta ibu hamil dan menyusui. Hal ini sangat efisien karena memberikan dampak positif dalam memenuhi kebutuhan gizi tubuh secara cepat. Berikut ini beberapa manfaat lain dari tanaman kelor :
1. Menyehatkan kulit
2.  Mengatasi diabetes
3. Menyehatkan mata
4. Mencegah kanker
5. Mengobati rematik
6. Melancarkan BAB dan susah buan air kecil
7. Mengatasi penyakit beri-beri
8. Mengobati luka
9. Mengatasi sariawan
10.Mengaasi hipertensi dan kolesterol
11.Meningkatkan fungsi hati
12.Meningkatkan kekebalan tubuh

Budidaya tanaman kelor ini sangat mudah sekali. Media tanam nya pun tidak harus di lahan pekarangan. Bagi yang tidak memiliki lahan, menanam kelor bisa dilakukan dalam pot. Ada dua cara membudidayakan tanaman kelor :
1. Menanam dengan biji. Cara ini membutuhkan waktu yang agak lama.




2. Menanam dengan stek

  • Potong diagonal batang (0,5 – 1,5 m) disesuaikan dengan kebutuhan dan diameter 4 sampai 5 cm.
  • Batang stek yang digunakan sebaiknya berasal dari tanaman yang sehat dan berumur lebih dari enam bulan.
  • Batang stek setelah dipotong tidak boleh dibiarkan lebih dari tiga hari sebelum ditanam
  • Penanaman diusahakan awal musim hujan

Beberapa cara dapat dilakukan untuk mengkonsumsi tanaman kelor ini,terutama bagian daunnya. Biasanya kita mengkonsumsi daun segarnya dengan cara disayur. Tetapi kita juga dapat mengkonsumsinya dalam bentuk daun kering atau serbuk. Serbuk kelor ini dibuat untuk memudahkan penyimpanan serta dapat dicampurkan dalam berbagai olahan makanan. Sangat mudah sekali untuk membuat serbuk kelor, kita pun dapat membuatnya sendiri. Langkah pembuatannya:
1. Ambil beberapa cabang tanaman kelor, lalu cuci dan gantung di tali jemuran di tempat teduh, agar air yang melekat di daun mengering.
2. Pilih daun yang tua tanpa tangkai, agar cepat kering. Kumpulkan daun yang sudah dilepas dari tangkai daun, sebanyak 100 gram.
3. Angin-anginkan di tempat yang teduh, agar kandungan gizinya tidak banyak hilang. Angin-anginkan, sampai daun mudah dipatahkan. Pengeringan dengan sinar matahari akan menyebabkan zat gizi banyak yang hilang.
4. Membuat bubuk daun, ada dua cara. Yakni dengan cara konvensional, ditumbuk di lumpang dengan antan lalu disaring atau dengan menggunakan blender.
5. Penyimpanan. Jika disimpan dalam wadah yang rapat (misalnya botol bekas jam), ditempatkan di tempat yang kering, tidak terkena sinar matahari dan suhu di bawah 24oC, bubuk daun kelor dapat disimpan sampai satu tahun. Untuk keperluan sendiri, sebaiknya membuat sedikit.


Berikut ini tabel nilai gizi daun kelor segar dan kering :

Sebagai seorang ibu, tentunya saya dan semua ibu di seluruh dunia ingin memberikan gizi yang cukup bagi keluarga. Sumber gizi ini tidak harus dari bahan makanan yang mahal, kita harus pandai-pandai memilih bahan makanan yang baik untuk keluarga kita. Hindari makanan junk food yang dapat membuat anak menjadi kecanduan. Kelor merupakan salah satu bahan makanan yang murah, mudah didapat dan bergizi tinggi. Sangat tepat jika kita memberikan bahan makanan ini untuk keluarga kita. Daun kelor tidak hanya dapat kita konsumsi dengan cara disayur,tetapi kita juga dapat mengolahnya menjadi beberapa bahan makanan olahan sehingga anak-anak tidak bosan.
Berikut ini beberapa contoh masakan olahan berbahan kelor :
1. Nugget Tahu Daun Kelor. Dalam menu ini terdapat sumber karbohidrat (terigu), protein (tahu, telur dan daun kelor), vitamin dan serat (daun kelor), lemak (minyak)

2. Bakso Kelor. Rasa bakso yang digemari anak-anak, dapat menjadi pilihan agar gizi anak terpenuhi.

3. Agar-Agar Kelor. Rasa agar-agar yang segar sangat disukai anak-anak. Bunda dapat menambahkan serbuk kelor sebagai campurannya agar lebih bergizi.

4. Teh Daun Kelor. Bunda dapat membuat teh daun kelor ini dengan cara mengeringkan daunnya dalam suhu ruang.

Saat ini daun kelor memang sedang naik daun. Pemerintah daerah tempat saat bertugas juga sedang menggalakkan pemanfaatan tanaman kelor ini. Bupati Probolinggo menghimbau warga, seluruh satker dan pegawai untuk menanam pohon kelor di pekarangan. Bahkan RSUD Waluyo Jati bekerja sama dengan puskesmas telah memproduksi serbuk kelor serta makanan olahan kelor sebagai salah satu upaya untuk menanggulangi masalah malnutrisi pada beberapa daerah di Kabupaten Probolinggo. Berbagai kegiatan diadakan untuk mensukseskan program pemanfaatan tanaman kelor ini. Saya sebagai Penyuluh Pertanian tentunya berkewajiban untuk ikut mensukseskan program tersebut. Beberapa kegiatan yang diadakan dalam rangka mensukseskan pemanfaatan tanaman kelor ini antara lain :
1. Lomba Pemanfaatan Pekarangan




2. Lomba Cipta Menu TP PKK Kabupaten Probolinggo
Pada kesempatan kami mewakili PKK Kecamatan Krejengan berhasil meraih juara III

3. Lomba Cipta Menu Dalam Rangka Temu Gapoktan
Pada kesempatan ini, saya mendampingi Kelompok Olahaan Wanita Desa Krejengan. Menu yang ditampilkan yaitu pepes jantung pisang kelor, cup cake kelor, nugget beton (biji nangka) kelor. Dan kami pun berhasil meraih Juara III kembali.





Sekian dulu informasi seputar tanaman kelor, semoga bermanfaat.


Mari kita budidayakan tanaman kelor dan manfaatkan khasiatnya yang luar biasa.......

Wassalamualaikum Wr Wb


Sumber :

[1]
https://id.wikipedia.org/[2] http://kelorina.com